2.800 Tentara Israel Direhabilitasi, Ada yang Gangguan Mental
JAKARTA - Lebih dari 2.800 tentara Israel sedang menerima perawatan rehabilitasi di departemen rehabilitasi Kementerian Pertahanan Israel sejak konflik Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, menurut media lokal.
Sekitar 91 persen tentara yang sedang direhabilitasi itu mengalami luka ringan, 6 persen luka sedang, dan 3 persen luka parah, kata surat kabar Haaretz, mengutip data yang diberikan oleh kepala departemen rehabilitasi Limor Luria dalam sidang bersama Komisi Kesehatan Perang.
Data tersebut juga menunjukkan 18 persen tentara menderita gangguan kesehatan mental dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Dilansir ANTARA dari Anadolu, Selasa, 19 Desember, Haaretz mengatakan 48 persen tentara mengalami cedera pada bagian tubuh.
Data militer Israel menunjukkan 463 tentara tewas dan 1.860 lainnya luka-luka sejak konflik Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.
Baca juga:
- KPK Temukan Uang Saat OTT Gubernur Maluku Utara
- Lagi-lagi TPN Ganjar Kritik Keras Program Food Estate Jokowi, Dianggap Produk Gagal Tanpa Kajian
- Yakin Uang Negara Cukup untuk Tunaikan Janji Kampanye Pilpres, Cak Imin: Jangan Ragukan Saya
- Elektabilitas Gerindra Salip PDIP, LSI Denny JA Ungkap Faktor Kepuasan Kinerja Jokowi
Sementara itu, serangan Israel di Jalur Gaza telah menewaskan sedikitnya 19.667 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai 52.586 lainnya, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.
Perang tersebut juga telah menghancurkan Gaza, dengan setengah dari ketersediaan perumahan yang berada di wilayah pesisir tersebut rusak atau hancur, yang menyebabkan hampir 2 juta orang harus mengungsi di tengah kekurangan makanan dan air bersih.
Hampir 1.200 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas, sementara lebih dari 130 warga Israel masih disandera.