JAKARTA - Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA, mengungkapkan sejumlah faktor elektabilitas Gerindra yang berhasil menyalip PDIP. Berdasarkan temuan lembaga survei tersebut, elektabilitas Gerindra saat ini ada di angka 19,5 persen, unggul tipis di atas PDIP dengan 19,3 persen.
Sementara pada posisi ketiga ada Partai Golkar dengan elektabilitas 11,6 persen.
Salah satu faktornya, yakni pemilih yang puas terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) semakin membesar pilihannya ke Gerindra pada November 2023.
Direktur Citra Publik Indonesia (CPI) LSI Denny JA Hanggoro Doso Pamungkas, menjelaskan pada periode Juni-November 2023 para pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi tercatat dari 9,4 persen, kemudian naik menjadi 14,7 persen, hingga sebesar 21,7 persen ke Gerindra.
“Pemilih yang puas pada kinerja presiden semakin besar pilihannya ke Gerindra,” ujar Hanggoro dalam siaran persnya, Selasa, 19 Desember.
Kemudian, faktor personal Prabowo Subianto juga mempengaruhi pemilih Gerindra meningkat dibandingkan PDIP yang semakin menurun. Terlebih, kata dia, elektabilitas Prabowo sudah melewati 40 persen.
“Prabowo selain sebagai capres juga ketua umum partai, ini memberikan dampak elektoral kepada partai Gerindra,” kata Hanggoro.
BACA JUGA:
LSI Denny JA mencatat, dalam periode survei Mei-November 2023, elektabilitas Prabowo cenderung meningkat. Pada Mei elektabilitas Prabowo di angka 33,9 persen, Juni 34,3 persen, Juli 38,2 persen, Agustus 36,2 persen, lalu pada September naik jadi 39,8 persen, Oktober 36,5 persen, dan November melonjak sebesar 41,1 persen.
Survei ini menggunakan metodologi multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen. Responden berjumlah 1.200 orang dan periode pengumpulan data 20 November-3 Desember 2023.