Bagikan:

JAKARTA -  Jubir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Gifari Shadad menyebut program Food Estate yang digagas Jokowi merupakan program yang dipaksakan tanpa kajian saintifik.

"Terkait food estate yang gagal ini, sebenarnya saya pikir ini merupakan program yang dipaksa-paksa yang tidak adanya dan mendahului kajian saintifik," ujar Gifari di Sekretariat TPN Ganjar-Mahfud di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 19 Desember.

Gifari menjabarkan, sebelum menggarap food estate atau Lumbung Pangan, seharusnya pemerintah melakukan 4 kajian saintifik yang meliputi sedimentasi tanah, infrastruktur irigasi, pemanfaatan teknologi bibit dan dampak sosial ekonomi.

Sedimentasi tersebut berada di bawah pasir, jika teroksidasi menurut Gifari akan menjadi polutan sehingga mencemari tanah.

"Apapun yang ditanam di daerah pelapisan berpasir itu, itu akan produksinya tidak baik dan juga justru malah rusak. Seperti sekarang, banyak pohon singkong yang kecil bahkan sampai gagal, itu akibat dari tidak adanya kajian sains," bebernya.

Sebab menurutnya, yang lebih paham soal sedimentasi adalah masyarakat setempat atau petani setempat.

Gifari juga menyayangkan pembabatan lahan hutan 600 hektare di Gunung Mas Kalimantan untuk proyek food estate yang malah gagal dan berdampak negatif pada lingkungan dan masyarakat sekitar.

Sorotan kedua yakni infrastruktur irigasi, berupa saluran air yang perlu untuk diperhatikan. Sebab jika infrastruktur irigasi kurang atau tidak memadai, akan berdampak pada pertumbuhan tanaman.

Terakhir adalah dampak sosial ekonomi. Gifari menilai untuk membebaskan lahan begitu besar untuk proyek food estate, perlu juga pertimbangkan dampak sosial ekonomi.

"Sosial ekonominya di sana apakah kemudian masyarakat di sana terganggu dengan adanya food estate ini, bagaimana kemudian lahan yang mereka nanti untuk bertani nggak ada, itu kan berpengaruh ke sosial ekonomi," kata Gifari.

Saat ditanya kelanjutan food estate jika Ganjar terpilih dalam Pilpres, TPN menekankan perlu evaluasi.

“Kalau dilanjutkan atau tidak, saya pikir Pak Ganjar akan evaluasi kembali, karena yang lebih penting itu adalah petani itu sendiri," katanya menegaskan Ganjar akan lebih berpihak kepada masyarakat dan petani.