Tak Hanya Fokus EV, Mazda Berniat Bangun Ekosistem Nol Karbon dalam Kegiatan Produksinya
JAKARTA - Mazda, pabrikan otomotif asal Jepang berniat untuk mengurangi emisi dalam seluruh kegiatan produksinya sebesar 69 persen pada 2030 untuk seluruh pabriknya di Jepang. Hal ini sekaligus memuluskan rencana perusahaan dalam mencapai netralitas karbon dalam kegiatan produksinya pada 2035 secara global serta menjadikan seluruh rantai pasokannya bebas emisi pada 2050 mendatang.
Dilansir dari Carscoops, Minggu, 17 Desember, hal pertama yang akan dilakukan untuk mencapai itu ialah memperkenalkan skema ‘Internal Carbon Pricing’, di mana keputusan investasi di masa depan akan mempertimbangkan harga perdagangan karbon di masa depan dan memprioritaskan investasi dalam berperan sebagai kontributor utama pengurangan emisi CO2.
Mazda juga akan memperkenalkan energi terbarunya pada seluruh pabriknya, mulai dari bahan bakar fosil ke amonia cair untuk pabriknya di Hiroshima, Jepang. Diharapkan ini dapat mencapai rasio penggunaan tenaga bahan bakar non-fosil hingga 75 persen pada 2030.
Pabrikan yang berdiri pada tahun 1920 tersebut juga merencanakan menghadirkan kendaraan yang awalnya bermesin bahan bakar diesel berpindah ke biofuel generasi berikutnya.
Mereka juga akan mempelajari cara terbaik untuk mengurangi emisi CO2 dari pabriknya di luar Jepang dengan menggunakan inisiatif netral karbon di Jepang sebagai model referensi.
Baca juga:
Takeshi Mukai, selaku Director and Senior Managing Executive Officer Mazda, mengatakan inisiatif ini merupakan bentuk tanggung jawab pabrikan dalam mengusung ekosistem ramah lingkungan dan mengurangi penggunaan emisi berkarbon.
“Mazda bertujuan untuk mencapai netralitas karbon di seluruh pabrik globalnya pada tahun 2035 dan akan berupaya mencapai netralitas karbon di seluruh rantai pasokan pada tahun 2050, sehingga berkontribusi terhadap hidup berdampingan secara langgeng dengan planet kita,” kata Mukai.
Bersamaan dengan itu, Mazda berniat untuk memperkenalkan tujuh atau delapan Battery Electric Vehicle (BEV) pada 2030 mendatang dengan menargetkan penjualan 25-40 persen merupakan segmen EV.