Bagikan:

JAKARTA - Mazda, perusahaan otomotif asal Jepang, secara resmi mengumumkan percepatan dalam penelitian dan pengembangan mesin rotary terbaru yang diharapkan dapat menjadi solusi atau alternatif menuju netralitas karbon.

Dikutip dari laman resmi perusahaan, Jumat, 2 Februari, divisi 'RE Development Group,' yang khusus didirikan untuk pengembangan teknologi powertrain, diaktifkan kembali akan fokus pada pengembangan generator dan melakukan penelitian serta pengembangan di berbagai bidang, termasuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan di beberapa pasar utama serta penerapan bahan bakar netral karbon.

Ichiro Hirose, selaku Director, Senior Managing Executive Officer, dan Chief Technology Officer (CTO) Mazda Motor, menyatakan bahwa mesin rotary telah menjadi bagian integral dari pabrikan selama bertahun-tahun dan menjadi simbol semangat perusahaan. Ia berharap teknologi ini menjadi solusi inovatif dalam mewujudkan ekosistem ramah lingkungan.

“Selama enam tahun terakhir, para insinyur mesin rotary telah menjadi bagian dari organisasi pengembangan mesin, terlibat dalam pengembangan fungsi mesin pembakaran internal yang canggih serta peningkatan efisiensi tertinggi,” kata Hirose.

Hirose menegaskan bahwa upaya mereka selama ini telah memperluas perspektif dan mencapai terobosan, sehingga mesin yang dikembangkan dapat diintegrasikan dalam kendaraan Mazda di masa mendatang.

“Di era elektrifikasi dan era karbon-masyarakat netral, kami berjanji untuk terus menghadirkan mobil menarik yang menggairahkan pelanggan dengan semangat tantangan kami,” tambah Hirose.

Mesin rotary merupakan sistem penggerak unik yang menghasilkan tenaga dengan cara memutar rotor berbentuk segitiga. Saat ini, Mazda tetap menjadi pelopor dalam desain penggerak ini, menjadi produsen tunggal yang mengadopsi mesin putar ini.

Mazda pertama kali memasang RE pada Cosmo Sport pada tahun 1967. Selama beberapa tahun, perusahaan terus berupaya meningkatkan kinerja dalam hal keluaran, pemurnian gas buang, penghematan bahan bakar, dan daya tahan, menjadikan Mazda sebagai satu-satunya produsen mobil dengan mesin putar yang diproduksi secara massal.