Tesla Buka Pintu Lebar untuk Kendaraan Listrik Lain di China
JAKARTA - Hadirnya Tesla di China tak hanya bisa dinikmati pemilik mobil listrik Tesla saja, tapi juga bagi pemilik kendaraan listrik merek lain. Pada awal April, Tesla memulai program percontohan dengan 10 stasiun supercharger dan 120 stasiun pengisian daya lainnya. Dan sekarang, perkembangan tak terbendung.
Berdasarkan laporan dari ArenaEV, Kamis, 30 November, Tesla mengumumkan bahwa lebih dari 350 stasiun supercharger dan 260 stasiun pengisian dayanya dapat digunakan oleh kendaraan non-Tesla di seluruh daratan China. Ini termasuk 38 model dari 30 merek yang kini dapat menikmati kenyamanan akses ke semua jaringan, dengan jumlah yang terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Beberapa merek mobil listrik terkenal asal China yang turut bergabung dalam jaringan pengisian daya ini antara lain Nio ES6 dan EC6, XPeng P7, Zeekr 001, Han dan Tang BYD, Hiphi X dan Z, Aion LX, dan WM Motor EX5.
Meski Tesla memiliki lebih dari 1.800 stasiun Supercharger di seluruh China, yang terdiri dari lebih dari 11.000 supercharger, belum semuanya dapat dibuka untuk merek lain. Namun, kemajuan terus terjadi setiap minggunya, dengan lebih dari 700 stasiun pengisian daya Tesla di China yang menawarkan lebih dari 2.000 titik pengisian daya.
Ini adalah berita baik bagi pemilik kendaraan listrik di China, mempermudah mereka untuk mendapatkan sumber pengisian daya EV. Meskipun tarif yang dikenakan pada kendaraan non-Tesla sedikit lebih tinggi, hal ini diakui sebagai kontribusi Tesla untuk mendukung pertumbuhan infrastruktur pengisian daya di China.
Baca juga:
Tidak lupa, pada 10 November, SAIC-GM, perusahaan patungan SAIC Motor dengan General Motors, menjadi pelopor sebagai merek otomotif pertama yang mengakses jaringan pengisian daya Tesla di China, membuktikan bahwa kolaborasi dan kemajuan terus menjadi kunci sukses dalam industri mobil listrik.