Ungkap Kamera Mobilnya Tidak Diaktifkan di Luar Amerika Utara, Tesla Pastikan Privasi Konsumen
CEO Tesla Elon Musk. (Wikimedia Commons/Maurizio Pesce)

Bagikan:

JAKARTA - Produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat Tesla, mengumumkan jika kamera yang ada di produk kendaraan mereka, tidak diaktifkan di luar Amerika Utara.

Pernyataan ini dikeluarkan Tesla melalui halaman media sosial China pada Rabu 7 April. Tujuannya, untuk meredakan masalah keamanan di pasar mobil terbesar di dunia tersebut.

“Bahkan di Amerika Serikat, pemilik mobil dapat dengan bebas memilih apakah akan mengaktifkan penggunaan (sistem kameranya)," tulis Tesla di Weibo, situs media sosial mirip Twitter di China, seperti dilansir Reuters.

"Tesla dilengkapi dengan sistem keamanan jaringan dengan tingkat keamanan terdepan di dunia, untuk memastikan perlindungan privasi pengguna," sambung pernyataan tersebut.

China adalah medan pertempuran utama untuk kendaraan listrik. Pada tahun 2020, sekitar 30 persen dari total penjualan global Tesla berasal dari China.

interior tesla
Interior Tesla. (Roberto Nickson/Unsplash)

Sebelumnya, pada Maret lalu militer China mengeluarkan larangan  mobil Tesla memasuki kompleks perumahan militer, dengan alasan masalah keamanan, terkait kamera yang terpasang pada kendaraan listrik tersebut.

Militer Rusia menyanrankan pemilik Tesla untuk memarkir mobil mereka di luar properti militer. Bloomberg melaporkan, larangan ini juga diberitahukan kepada penghuni perumahan militer.

Ada pun Wall Street Journal melaporkan, Pemerintah China membatasi penggunaan mobil lansiran Tesla oleh personel militer China, perusahaan milik negara di industri sensitif, dan lembaga utama, karena mereka dapat menjadi sumber kebocoran keamanan nasional.

China menuding pihak Tesla bisa mendapatkan data-data penting ketika mobil tersebut digunakan, kapan pun dan di mana pun. Termasuk kemampuan untuk melakukan pelacakan informasi pribadi, seperti nomor kontak yang ada di telepon seluler yang terhubung ke mobil Tesla. China khawatir, data-data tersebut dikirim ke Amerika Serikat

tesla
Mobil listrik Tesla. (Tunde Abati/Unsplash)

Menanggapi tudingan ini, CEO Tesla Elon Musk angkat suara. Ia mengatakan, pihaknya akan menutup perusahaan apabila mobil listrik buatan Tesla dimanfaatkan untuk melakukan spionase.

"Ada dorongan yang sangat kuat bagi kami untuk sangat merahasiakan informasi apa pun. Jika Tesla menggunakan mobil untuk mata-matai China atau di mana pun, kami akan ditutup," ujar Musk dalam sebuah forum bertajuk China Development Forum yang diselenggarakan secara online.

Forum tersebut merupakan pertemuan tingkat tinggi di bidang bisnis. Elon Musk memberikan sambutan dengan mengatakan bahwa dirinya menginginkan adanya saling kepercayaan antara Amerika Serikat dan China.

Jauh sebelumnya, Elon Musk sudah buka suara mengenai kamera internal pada kendaraan produksi perusahaan miliknya. Musk sering berbicara tentang nilai data yang dapat ditangkap kendaraan Tesla, yang dapat digunakan untuk mengembangkan fungsi mengemudi otonom. 

"Itu ada sejak kami mulai bersaing dengan Uber/Lyft dan orang-orang mengizinkan mobil mereka menghasilkan uang untuk mereka sebagai bagian dari armada mobil otonom Tesla. Jika seseorang mengacaukan mobil Anda, Anda dapat memeriksa videonya," tukas Musk.