Google Paksa Telegram untuk Hapus Dua Saluran Milik Hamas
JAKARTA - Telegram memblokir sejumlah channel atau saluran yang digunakan Hamas, khusus di ponsel dengan sistem Android. Dua channel yang dilaporkan CNBC adalah hamas_com dan brigade al-Qassam.
Telegram mengonfirmasi bahwa mereka memang melakukan pemblokiran tersebut, tetapi bukan karena kemauan perusahaan. Mereka menyalahkan pedoman dari Play Store, toko aplikasi dari Google.
Sebenarnya, bukan hal yang mengherankan bila sebuah sebuah platform memblokir akun atau saluran yang berhubungan dengan Hamas, seperti yang dilakukan oleh Twitter dan Instagram.
Akan tetapi, Telegram berbeda. Perusahaan ini selalu ragu untuk menutup saluran-saluran yang digunakan Hamas hingga akhirnya mereka menutup dua saluran yang dilaporkan oleh CNBC.
Kabarnya, dua channel tersebut digunakan untuk memperingatkan warga sipil dalam melakukan evakuasi sebelum serangan pertama Hamas meluncur. Saluran ini juga digunakan untuk menyebarkan video serangan mereka.
Baca juga:
- Forum Keamanan Kecerdasan Buatan Luncurkan Direktur Pertamanya, Chris Meserole
- Anggota Parlemen Uni Eropa Setujui Bagian Penting dalam Aturan AI
- Google dan Pemerintah AS Akan Bantu Sambungkan Pulau-Pulau Pasifik dengan Kabel Bawah Laut
- Pertumbuhan Bisnis Periklanan Google dan Snap Membuat Proyeksi Positif untuk Meta Platforms
Sementara itu, The Verge bertanya langsung kepada Google dan mereka mengonfirmasi pernyataan Telegram. Mereka membenarkan bahwa Telegram menghapus dua saluran milik Hamas karena pedoman aplikasi mereka.
Juru bicara Google yang dirahasiakan ini mengatakan bahwa Google melarang adanya konten kekerasan terkait terorisme di dalam aplikasi. Agar Telegram tidak disingkirkan dari toko aplikasi tersebut, mereka harus mengikuti kebijakan Google.
Mengingat konten ini hanya dihapus untuk pengguna Android karena paksaan dari Google Play Store, dua saluran milik Hamas itu masih bisa diakses oleh pengguna iOS.