BMW Group Akan Adopsi Supercharger Tesla Mulai Tahun 2025
JAKARTA- BMW Group mengumumkan akan mengadopsi North American Charging Standard (NACS) dari Tesla, untuk produk kendaraan listriknya yang dijual di Amerika Serikat dan Kanada mulai tahun 2025.
Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya berkelanjutan untuk memberikan pengalaman terbaik, soal pengisian daya kendaraan listrik untuk seluruh penggunanya.
Bukan hanya model BMW, melainkan Mini juga akan dilengkapi dengan sistem pengisian gabungan di Amerika Serikat dan Kanada, guna mendapatkan akses langsung ke stasiun pengisian daya Supercharger pada tahun yang sama.
"Prioritas utama kami adalah memastikan pengemudi memiliki akses yang mudah ke pengisian daya cepat," kata Sebastian Mackensen, President & CEO, BMW Amerika, dikutip dari laman InsideEV, Rabu, 18 Oktober.
Seperti diketahui BMW Group memiliki jajaran kendaraan listrik yang cukup besar yang mencakup sedan BMW i4, i5, dan i7, SUV BMW iX, dan city car Mini Cooper Electric, di selain model mendatang seperti crossover Mini Aceman EV dan masih banyak lagi.
Baca juga:
"Perjanjian ini merupakan upaya terbaru kami ke depan untuk memperluas opsi pengisian daya, seiring dengan upaya menuju elektrifikasi," tambahnya.
Dengan pengumuman resmi dari BMW Group ini, membuat daftar produsen mobil yang belum menggunakan sistem NACS semakin mengerucut, seperti Volkswagen Group, Toyota, dan Stellantis.
Sementara itu beberapa merek ternama sudah lebih dahulu menggunakan sistem pengisian Tesla, seperti General Motors, Honda, Hyundai hingga Mercedes-Benz, dengan alasan yang sama untuk mempermudah pelanggan.