Rumah dan Kantor Ketua KPK Firli Digeledah, Begini Komentar Kapolda Metro Irjen Karyoto
JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto seolah enggan menanggapi informasi yang beredar seputar penangaman kasus dugaan pemerasan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Mentan Syahrul Yasin Limpo atau SYL.
Sedianya berdar informasi bila kepolisian menggeledah rumah dan kantor Ketua KPK Firli Bahuri. Kabar pengeledahan itupun muncil sejak Senin, 9 Oktober.
"Kabid Humas ya, Kabid Humas," ujar Karyoto saat dipertanyakan perihal informasi penggeledahan, Selasa, 10 Oktober.
Usai menyampaikan hal itu, Karyoto langsung menaiki mobilnya dan kemudian pergi dari Gedung Balai Pertemuan Metro Jaya (BPMJ).
Kasus dugaan pemerasan yang ditangani Polda Metro Jaya telah ditingkatkan status ke tahap penyidikan. Keputusan itu berdasarkan hasil gelar perkara.
"Dari hasil pelaksanaan gelar perkara dimaksud, selanjutnya direkomendasikan untuk dinaikan status penyelidikan ke tahap penyidikan terhadap dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan," ungkap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Ade Safri Simanjuntak.
Dalam proses penyidikan, Polda Metro Jaya juga akan mendalamo foto yang memperlihatkan Ketua KPK Firli Bahuri, bertemu dengan SYL.
Pendalaman foto dan pertemuan itu merupakan hasil rekomendasi dari proses gelar perkara yang sudah dilakukan pada Jumat, 6 Oktober, kemarin.
Pendalaman itu dilakukan dengan dasar dugaan pelanggaran Pasal 65 juncto Pasal 36 Undang-Undang KPK. Di mana, penyidik dilarang berhubungan dengan pihak yang sedang berperkara.
"Adanya larangan untuk berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan pihak tersangka ataupun pihak lain yang terkait dengan penanganan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh komisi pemberantasan korupsi dengan alasan apapun," ungkap Ade.
Adapun, dalam foto beredar, Firli dan Syahrul diduga bertemu di sebuah gelanggang olahraga (gor) bulu tangkis. Belum jelas kapan pertemuan itu.
Firli, masih pada foto yang sama, terlihat menggunakan kaos olahraga berwarna gelap dengan aksen putih dan celana pendek hitam serta sepatu olahraga. Sementara Syahrul tampak menggunakan kemeja dan celana jeans.
Mereka duduk di sebuah bangku panjang dan tampak berbincang. Syahrul tampak membelakangi kamera.
Selain foto ini, ada juga kronologi yang beredar tentang pertemuan antara Firli dan Syahrul di sebuah gor olahraga. Wartawan menerima dokumen tersebut melalui pesan singkat pada Kamis, 5 Oktober tapi asal-usulnya tidak diketahui.
Dalam dokumen tersebut pertemuan antara Firli dan Syahrul disebut terjadi pada Desember 2022. Pertemuan itu berujung pemberian uang Rp1 miliar dalam pecahan dolar Singapura.
Baca juga:
Sementara itu, Firli membantah soal tudingan menerima uang Rp1 miliar pecahan dolar Singapura seperti yang beredar. Bantahan ini disampaikannya di sela konferensi pers penetapan tersangka dugaan korupsi Wali Kota Bima Muhammad Lutfi pada Kamis, 5 Oktober kemarin.
“Saya pastikan itu tidak ada. Bawanya satu miliar dolar itu banyak, loh,” kata Firli kepada wartawan dalam konferensi pers di Gedung Merah KPK, Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Kamis, 5 Oktober