Circle: Memfokuskan Adopsi Stablecoin ke Pasar Negara Berkembang

JAKARTA - Penerbit stablecoin terkemuka, Circle, saat ini sedang mengarahkan fokusnya ke pasar internasional yang menunjukkan tren adopsi yang semakin meningkat. Circle, yang berbasis di Amerika Serikat, mencatat bahwa 70% adopsi stablecoin USDC-nya berasal dari wilayah non-AS.

Menurut CEO Circle, Jeremy Allaire, pertumbuhan tercepat terjadi di pasar negara berkembang di Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Dia menyoroti permintaan akan "dolar digital yang aman dan transparan" sebagai salah satu alasan di balik tren ini.

Tidak hanya Circle yang merespons tren ini, kepala teknologi Tether, Paolo Ardoino, juga mengungkapkan tujuan serupa. Ardoino menekankan niat Tether untuk memosisikan stablecoin USDT sebagai "alat yang aman untuk pasar negara berkembang dan berkembang" yang memiliki komunitas yang mengalami dampak devaluasi berat mata uang nasional mereka.

Perkembangan ini juga terlihat sejalan dengan berkurangnya pasokan USDC sejak awal tahun 2023, yang disebabkan oleh menurunnya permintaan dan peningkatan penebusan. Situasi ini memunculkan kekhawatiran atas likuiditas USDC, meskipun CEO Circle, Jeremy Allaire, memastikan bahwa perusahaan menerbitkan USDC senilai 5 miliar dolar AS (Rp76 triliun) dan menebus USDC senilai 6,6 miliar dolar AS (Rp100 triliun).

Selain mengamati tren adopsi di pasar internasional, Circle juga telah menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan terkemuka di seluruh dunia sebagai bagian dari strategi ekspansinya.

Meskipun pasar kripto masih lesu sejak awal tahun lalu, USDC berhasil mempertahankan kapitalisasi pasar di atas 26 miliar dolar AS (Rp395 triliun). Hal ini terjadi setelah beberapa sentimen negatif, termasuk penjualan sejumlah besar token oleh Binance. CEO Coinbase, Brian Armstrong, mengungkapkan bahwa data menunjukkan kapitalisasi pasar USDC sebenarnya meningkat setelah penjualan token oleh Binance.

Dengan perubahan yang terjadi dalam lanskap stablecoin, seperti penerbitan BUSD yang dihentikan oleh Departemen Layanan Keuangan New York (NYDFS), serta munculnya FDUSD dan PYUSD, industri stablecoin semakin menunjukkan dinamika dan kompetisi yang berkembang.