Circle dan Tether Bekukan Aset Kripto yang Dicuri Peretas
Penerbit stablecoin Circle dan Tether kompak bekukan aset kripto mereka. (Foto; Dock. Bitcoin Insider)

Bagikan:

JAKARTA - Pada tanggal 7 Juli, terjadi pelanggaran keamanan besar-besaran yang mengguncang Multichain. Dalam serangan ini, lima alamat yang berisi aset senilai 67,5 juta dolar AS (setara Rp1 triliun) berhasil dicuri. Circle, penerbit USD Coin (USDC), dan Tether, yang menerbitkan stablecoin USDT, telah mengambil tindakan untuk membekukan aset yang dicuri tersebut.

Circle melaporkan bahwa mereka telah membekukan tiga akun yang menyimpan aset curian senilai 65 juta dolar AS (Rp985 miliar), termasuk 63 juta USDC. Sementara itu, Tether juga membekukan dua akun lain yang menyimpan 2,53 juta USDT, seperti yang diumumkan oleh Fantom Foundation.

Selain itu, Daniele Sestagalli dari proyek kripto ICE mengungkapkan bahwa protokol tersebut akan membakar 1,85 juta dolar AS (Rp28 miliar) token ICE yang dicuri dalam serangan tersebut. Sebagai langkah untuk mengganti token yang terbakar, pengguna Fantom Multichain akan menerima token WAGMI melalui airdrop.

Meskipun tindakan pencegahan ini diambil, pelaku masih memiliki akses terhadap aset yang dicuri yang tersisa, dengan nilai lebih dari 56 juta dolar AS (Rp985 miliar).

Pelanggaran ini terjadi ketika Multichain menghentikan operasinya setelah menemukan kejadian yang tidak normal. Protokol ini melaporkan bahwa aset yang terkunci pada smart contract MPC-nya telah ditransfer dengan cara yang tidak wajar.

Untuk memindahkan aset dari satu blockchain ke blockchain lainnya, pengguna harus mengunci aset pada smart contract MPC dari jembatan Multichain. Namun, pengeksploitasi berhasil mencuri aset yang terkunci tersebut dan mentransfernya ke rantai lain.

Eksploitasi ini memiliki dampak pada beberapa blockchain, termasuk Fantom, Dogechain, Moonriver, dan Conflux, menurut Web3 Knowledge Graph Protocol 0xScope. Tim Multichain saat ini tengah menyelidiki kejadian ini dan belum memiliki detail yang pasti. Operasi Multichain masih ditutup selama lebih dari 30 jam dan belum ada kepastian kapan akan dilanjutkan.

Pelanggaran keamanan ini menunjukkan pentingnya upaya terus-menerus untuk meningkatkan keamanan dan kehati-hatian dalam industri kripto. Seluruh komunitas kripto diingatkan untuk berhati-hati terhadap potensi risiko dan tetap waspada dalam melindungi aset mereka.