Wamen BUMN Buka-bukaan soal Proyek Kereta Cepat: Nyaris Mangkrak hingga Terowongan Ambrol

JAKARTA - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengungkapkan proyek kereta cepat Jakarta Bandung (KCJB) nyaris mangkrak. Penyelesaian proyek ini adalah mandat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat dirinya ditunjuk menjadi wakil menteri.

“Contoh KCJB saya ditugasin waktu dipanggil jadi Wamen oleh Pak Presiden, saya harus menyelesaikan barang ini yang waktu itu 2019 nyaris mangkrak. Ya dipetain lagi. Barang ini supaya jalan dan akhirnya beroperasi bagaimana caranya,” tuturnya dalam acara InJourney secara virtual, Selasa, 1 Agustus.

Mendapat tugas tersebut, Tiko sapaan akrab Kartika mengatakan melakukaan pemetaan kembali proyek tersebut. Termasuk menyelesaikan negosiasi dengan pihak China.

“Kita bikin PMO besar dengan berbagai komponenya ada yang mengurus mengenai civil works-nya, sarananya, stasiunnya, integarasi teknologinya, negosiasi dengan China, mengubah Perpres. Sekarang juga negosiasi dengan CDB belum selesai masih proses finalisasi untuk cost overrun financing,” jelasnya.

Tak hanya kendala dalam pembiayaan, Tiko juga mengaku menghadapi kendala dalam pembangunan terowongan yang ambrol berkali-kali ketika dibor.

“Satu titik itu pernah ada satu terowongan 11 yang di ujung Padalarang itu, terowongan itu tiap kali dibor ambrol lagi, dibor ambrol lagi. Akhirnya sama China diskusi panjang lebar dia masih meng-create bor baru, dan dia sambil bor dia ngecor, jadi sambil ngebor sambil ngecor langsung baru bisa ditembus. Karena setiap dibor dia runtuh, jadi kaya gitu,” ujarnya.

Dengan berbagai kendala yang dihadapi, Tiko mengungkapkan kini Kereta Cepat Jakarta-Bandung siap beroperasi. Pengoperasian akan dilakukan setelah Presiden Jokowi mencoba moda transportasi ini.

Lebih lanjut, Tiko mengatakan dalam waktu yang berdekatan dengan uji coba Presiden Jokowi, proyek ini akan diresmikan bersama dengan PM China.

“Kita confirm 1 Setember Pak Presiden mau naik, tanggal 6 mungkin di inaugurated dengan China,” tuturnya.