Simpang Hek Kerap Banjir, Tanggul di Kali Baru Bakal Dibuat Lebih Tinggi, Warga Siap-siap Direlokasi
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta bakal menormalisasi sungai Kali Baru dengan membangun tanggul permanen yang lebih tinggi. Hal ini untuk menanggulangi air yang meluber hingga menimbulkan genangan.
Salah satu kawasan yang kerap tergenang akibat luapan Kali Baru adalah simpang Hek di Jalan Raya Bogor, Kramatjati, Jakarta Timur.
"Dari Dinas Sumber Daya Air, informasinya tahun ini dianggarkan untuk pembuatan sheet pile (tanggul). Itu dibuat normalisasi, ditinggilakn supaya tidak tumpah," kata Anwar di Balai Kota DKI Jakarta, Senin, 19 Juni.
Selain itu, Anwar menyebut Pemprov DKI bakal membuang saluran baru yang menghubungkan aliran air ke saluran lain di kawasan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengurangi volume air yang mengalir di satu titik.
"Kita akan crossing dari Jalan DI Panjaitan supaya air itu dipecah agar tidak luber atau tumpah," ungkap Anwar.
Namun, Anwar mengaku tidak mengetahui kapan pelaksanaan pembuatan tanggul permanen dan crossing saluran air dilakukan. Hal ini, kata dia, merupakan tugas Dinas Sumber Daya Air.
"Kita lihat nanti pembangunan seperti apa yang tahu teknisnya kan Dinas SDA saya hanya menunggu. Kapan mau sosialisasi, lalu dampak seperti apa, atau relokasi juga atau bagaimana," urai Anwar.
Lebih lanjut, Anwar mengungkapkan bahwa normalisasi tanggul Kali Baru membutuhkan pembebasan lahan di sekitarnya. Sebab, ruas sungai akan dibuat lebih lebar seperti kondisi seharusnya.
Atas dasar itu, Anwar mengaku bakal ada relokasi permukiman warga. Menurut dia, relokasi memang perlu dilakukan demi menanggulangi dampak banjir.
Baca juga:
- KTP Penghuni Didata, Gubuk di Kolong Tol Angke Bakal Ditertibkan
- Meski Tak Bisa Buktikan, Bripka Andry Sebut Mulai Muncul Ancaman Buntut Kasus Setoran Kompol Petrus
- Ada Peran Kapolda Riau di Balik Bripka Andry Bongkar 'Setoran' ke Kompol Petrus
- Bripka Andry Sebut Ada 6 Polisi Setor ke Kompol Petrus: Tergabung di WAG 'Freelance'
"Kalau saya sih kepingin direlokasi semua. Dikosongkan saja semua. Dari pemerintah sudah mulai sosialisasi. Kami bilang, 'kalau mau (masalah banjir) selesai, anda jangan di situ. Terutama yang sering longsor. Dikosongkan saja sebagian yang sering terjadi runtuh'," jelas Anwar.