Tegaskan Komando Tertinggi Militer Ukraina Sepakat Pertahankan Bakhmut, Presiden Zelensky: Hancurkan Penjajah
JAKARTA - Komando tertinggi militer Ukraina dengan suara bulat mendukung untuk mempertahankan sektor Ukraina timur, termasuk Kota Bakhmut yang terkepung, dan memberikan kerugian maksimum pada musuh, Presiden Voldoymyr Zelensky mengatakan pada Hari Selasa.
"Fokus utama adalah... Bakhmut," kata Zelenskiy dalam pidato video malamnya, melansir Reuters 15 Maret.
"Ada posisi yang jelas dari seluruh komando: Perkuat sektor ini dan hancurkan penjajah secara maksimal," tegasnya.
Kantor Presiden Zelensky mengatakan, presiden, para pejabat tinggi pemerintah dan para komandan militer telah mendiskusikan situasi di kota kecil di bagian timur, di mana pasukan Rusia dan Ukraina telah banyak menelan korban jiwa.
"Setelah mempertimbangkan operasi pertahanan ke arah Bakhmut, semua ... menyatakan posisi yang sama untuk terus memegang dan mempertahankan kota Bakhmut," kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi mengatakan, mempertahankan Bakhmut adalah "kepentingan strategis yang sangat penting".
"Ini adalah kunci bagi stabilitas pertahanan seluruh front," katanya, memuji kekuatan dan keberanian tentara Ukraina.
Baca juga:
- Drone Militer AS Jatuh di Laut Hitam, Rusia: Transponder Dimatikan dan Memasuki Zona Operasi Militer Khusus
- Dicegat Dua Jet Tempur Sukhoi Rusia, Drone Militer Amerika Serikat Jatuh ke Laut Hitam
- Petinggi Militer Klaim Iran Mampu Produksi Rudal Balistik untuk Sasar Target Bergerak di Lautan
- Chili Umumkan Kawasan Perlindungan Rusa Langka yang Terancam Punah
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Zelensky dan komando militer juga mendiskusikan kecepatan dan skala pasokan senjata dan peralatan dari mitra-mitra Barat Ukraina, dan bagaimana mengalokasikannya kepada pasukan. Kantor presiden tidak memberikan rincian dari diskusi-diskusi ini.
Diketahui, setelah hampir delapan bulan pertempuran, pasukan Ukraina terkepung di tiga sisi di Bakhmut, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur ke garis pertahanan baru.
Sementara, Rusia melihat merebut Bakhmut sebagai batu loncatan bagi pasukannya untuk maju ke dua kota besar di wilayah Donetsk: Kramatorsk dan Sloviansk.