Garap Proyek Bulan dan Mars, Badan Antariksa Inggris Kucurkan Rp29,2 Miliar

JAKARTA - Badan Antariksa Inggris berencana mendukung eksplorasi ruang angkasa menggunakan sumber daya di bulan dan tenaga nuklir, dengan mengucurkan dana baru.

Proyek-proyek tersebut dapat merevolusi kemampuan untuk melakukan perjalanan lebih jauh ke luar angkasa, dan bahkan melakukan perjalanan ke Mars yang aman serta efisien.

Dana itu 1,6 juta pound sterling (Rp29,2 miliar) akan digunakan untuk membuat teknologi jarak jauh, persediaan di luar angkasa, yang nantinya dapat menopang kehidupan astronot dan pesawat ruang angkasa.

Teknologi itu dapat digunakan para ilmuwan untuk menjalankan eksperimen pada model biologis di luar angkasa jauh dari Bumi. Mereka bisa lebih memahami dampak luar angkasa terhadap kesehatan manusia dan mulai merancang perawatan medis untuk astronot.

Selain itu, mereka juga akan menguji sistem yang ditingkatkan untuk mendaur ulang gas pernapasan saat berada di luar angkasa, dan metode guna mengekstraksi sumber daya berharga, seperti oksigen dan logam, dari batuan Bulan.

Proyek lainnya, akan melihat proses tenaga nuklir baru untuk propulsi. Kucuran dana itu juga ditujukan untuk delapan proyek melalui dana Enabling Space Exploration pada Mars Day, sembari merayakan inovasi dalam eksplorasi ruang angkasa dan mempromosikan peluang karir di sektor ini.

"Konsep menjelajahi lebih dalam ke luar angkasa, apakah itu berarti kembali ke permukaan bulan melalui program Artemis, atau memikirkan bagaimana kita dapat melakukan perjalanan ke, dan bertahan hidup di, Mars dan di luar adalah ambisi global yang telah tumbuh sejak manusia pertama kali terjun ke luar angkasa pada 1950-an," ujar CEO Badan Antariksa Inggris, Dr Paul Bate.

"Mendukung teknologi yang mewujudkan ambisi itu akan membantu meningkatkan profil internasional keterampilan dan keahlian antariksa Inggris," imbuhnya.

Bate menanbahkan, mereka tidak hanya secara alami membuka peluang bisnis di sepanjang rantai pasokan, tetapi juga membantu menginspirasi remaja untuk mempertimbangkan kemungkinan berkarir di luar angkasa tanpa harus meninggalkan Inggris.

"Ini adalah waktu yang sangat menarik untuk sektor eksplorasi ruang angkasa, dan saya berharap untuk melihat sejauh mana hasil dari proyek ini akan tercapai," ungkap Bate, seperti dikutip dari laman pemerintah Inggris Raya, Rabu, 8 Maret.

Sementara itu, Menteri Negara yang bertanggung jawab atas Luar Angkasa di Departemen Sains, Inovasi, dan Teknologi, George Freeman, mengatakan ruang angkasa adalah batas akhir, laboratorium, dan tempat uji coba teknologi.

"Sejarah panjang kepemimpinan Inggris dalam sains dan eksplorasi luar angkasa adalah kunci untuk memahami tata surya kita dan asal usul kehidupan, serta menciptakan peluang bagi sektor SpaceTech kita yang tumbuh tinggi," kata Freeman.

"Pendanaan hari ini adalah bagian dari strategi pemerintah untuk menggunakan investasi 5 miliar pound sterling kami dalam sains dan teknologi antariksa untuk mengembangkan sektor ruang angkasa komersial senilai 16,5 miliar pound sterling guna menciptakan bisnis, pekerjaan, dan peluang di masa depan, serta gugus ruang angkasa dari Cornwall hingga Skotlandia," tambahnya.

Pada pertemuan Dewan Menteri Badan Antariksa Eropa (ESA) di November tahun lalu, pemerintah menjanjikan 1,84 miliar pound sterling untuk program luar angkasa penting, mencakup komitmen proyek Rosalind Franklin Mars Rover buatan Inggris, yang akan diluncurkan ke Mars pada 2028.