Butuh Mujizat, Penyembuhan David Ozora Korban Penganiayaan Bisa 4 Bulan
JAKARTA - Kondisi korban penganiayaan Cristalino David Ozora (17) saat ini sudah berangsur membaik, pun demikian membutuhkan 4 bulan untuk penyembuhan David bisa normal kembali seperti sedia kala.
Hal itu dikatakan Kuasa Hukum David, M Syahwan Arey saat berkunjung Kantor Redaksi Voi.id, Jumat 3 Maret siang.
Kata dia, kondisi kesehatan David Ozora yang menjadi korban penganiayaan Mario Dandy mulai membaik. Meskipun belum sadarkan diri, David memberi respons dari anggota tubuhnya.
"Kalau siuman total belum, tapi kalau ada gerakan tangan, kaki sudah, alhamdulillah," katanya.
Menurut Syahwan Arey, David masih menjalani perawatan intensif di ICU Rumah Sakit Mayapada. David belum menunjukkan tanda-tanda siuman.
"Kata dokter, secara medis David membutuhkan sekitar tiga hingga empat bulan agar bisa kembali seperti normal," katanya.
Pun proses penyembuhannya membutuhkan waktu relatif lama, Syahwan Arey menyebut, pihak keluarga belum berencana untuk memindahkan David ke rumah sakit lain.
"Saya rasa tidak (pindah rumah sakit), karena menurut dokter satu hingga tiga minggu lagi David seharusnya bisa siuman. Tetapi itu butuh mukjizat dan doa," tambahnya.
Sementara ayah David, Jonathan Latumahina melalui akun media sosialnya @seeksixsuck pada 1 Maret menerangkan kondisi David sudah bisa merespon gerak, pendengaran, dan penglihatannya sudah mengalami kemajuan yang luar biasa.
"Itu karena doa-doa dari temen semua, karena memang kemajuan ini diluar perkiraan," tulisnya.
Ia pun menceritakan momen memilukan saat putranya baru masuk rumah sakit sesaat setelah dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo.
Baca juga:
Selama koma, David memberikan respons tubuh yang sangat memprihatinkan. Remaja berusia 17 tahun ini terus menerus mengalami kejang selama dua hari. David koma dengan respons yang sangat memprihatinkan.
"Kejang selama 2x24 jam di Medika kemudian dirujuk ke Mayapada. Saya tidak akan pernah lupa erangan dia, kejang-kejang tubuh kurusnya. Akan ada yang membayar untuk siksaan itu," tambah Jonathan.