Bolsonaro Sebut Serangan Capitol Juga Mungkin Terjadi di Brasil

JAKARTA - Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan penyerangan Gedung Capitol, Washington, Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk ketidakpercayaan rakyat terhadap proses penghitungan suara. Bolsonaro mengatakan hal itu bisa saja terjadi di Brasil jika penghitungan suara dilakukan secara elektonik.

Melansir Reuters, Jumat, 8 Januari, boleh jadi pemungutan suara pada pemilihan umum (Pemilu) presiden AS pada 3 November dipuji dunia karena cepat dan efisien. Akan tetapi, Bolsonaro berpendapat pemungutan suara justru dapat dimanipulasi karena penghitungan dilakukan secara elektronik.

“Apa yang terjadi dalam pemilu Amerika? Pada dasarnya, apa penyebab seluruh krisis? Kurangnya kepercayaan pada pemungutan suara pemilu AS ,” katanya kepada pendukungnya.

Tak hanya itu, Bolsonaro yang diketahui sebagai pengagum Presiden AS Donald Trump menuduh pemungutan suara AS sangat curang. Pemilu AS, kata Bolsonaro bahwa ada orang yang memilih tiga atau empat kali, dan orang mati telah memilih. Namun, tuduhan itu tanpa bukti.

“Di sini, di Brazil, kalau ada pemungutan suara elektronik, akan sama. Penipuan memang ada,” katanya. "Jika kita tidak mencetak surat suara pada tahun 2022, sebagai cara untuk mengaudit suara, kita akan memiliki masalah yang lebih besar daripada Amerika Serikat."

Sebelumnya, Bolsonaro telah menganjurkan negaranya untuk kembali menggunakan surat suara untuk pemilihan presiden Brazil tahun 2022. Rencana itu sebagai bagian untuk menjaga keadilan dalam proses demokrasi yang ada di Brasil.