Rudal Rusia Kembali Hantam Infrastruktur Energi Ukraina yang Baru Diperbaiki, Empat Orang Tewas

JAKARTA - Rusia kembali melancarkan serangan rudal pada Hari Senin ke Ukraina, menghancurkan rumah-rumah dan memadamkan listrik, serta menimbulkan korban jiwa.

Sirene serangan udara meraung di seluruh negeri dan pria, wanita dan anak-anak berkerumun di sistem metro ibu kota yang besar untuk berlindung selama gelombang besar serangan rudal terbaru sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Rentetan rudal baru telah diantisipasi di Ukraina selama berhari-hari dan itu terjadi tepat saat pemadaman darurat akan berakhir, dengan kerusakan sebelumnya diperbaiki. Serangan itu membuat sebagian Ukraina kembali ke kegelapan yang membekukan, dengan suhu sekarang minus 5 derajat Celcius.

Setidaknya empat orang tewas dalam serangan rudal Rusia, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, menambahkan bahwa sebagian besar dari sekitar 70 rudal ditembak jatuh. Pekerja energi sudah mulai bekerja untuk memulihkan pasokan listrik, katanya, melansir Reuters 6 Desember.

Sementara itu, Perdana Menteri Denys Shmyhal mengatakan fasilitas energi telah diserang di wilayah Kyiv, Vinnytsia di Ukraina barat-tengah dan Odesa di selatan, tetapi sistem energi Ukraina masih berfungsi.

Terpisah, angkatan udara Ukraina mengatakan telah menjatuhkan lebih dari 60 dari lebih dari 70 rudal yang ditembakkan oleh Rusia pada Hari Senin, serangan terbaru dalam beberapa minggu yang menargetkan infrastruktur kritisnya yang telah memutus aliran listrik, panas dan air ke banyak bagian negara itu.

"Orang-orang kami luar biasa," tulis Andriy Yermak, kepala staf kepresidenan Ukraina, di Telegram.

Setelah peringatan serangan udara selama berjam-jam berakhir, Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan kepada warga Ukraina, pertahanan udara telah "menembak jatuh sebagian besar misil". Pejabat Kyiv mengatakan sembilan dari 10 rudal yang ditembakkan ke ibu kota telah ditembak jatuh.