Menhan Akar: Turki Memperingatkan Sekutu untuk Tidak Mendukung Teroris dengan Alasan Apa Pun
JAKARTA - Turki mengeluarkan peringatan yang diperlukan kepada negara-negara sekutu, untuk menjauhkan teroris dari wilayah mereka dan memutuskan semua hubungan dengan kelompok teroris sesegera mungkin, kata Menteri Pertahanan Hulusi Akar, Kamis.
"Turki memperingatkan negara-negara sekutu untuk tidak mendukung kelompok teroris PKK/YPG dengan alasan apa pun, termasuk dalih memerangi ISIS," Menteri kata Akar kepada wartawan di ibu kota Ankara, dikutip dari Daily Sabah 2 Desember.
Mengenai pernyataan Amerika Serikat tentang kemungkinan operasi darat Suriah, Akar berkata: "Kami menjelaskan kepekaan kami. Kami ingin janji ditepati."
Lebih jauh dikatakan olehnya, negara-negara sekutu tidak boleh membiarkan teroris memakai dan menggunakan bendera dan seragam negara mereka.
Bekerja sama melawan terorisme akan berkontribusi pada perdamaian regional, katanya kepada Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin melalui panggilan telepon pada Hari Rabu, saat Ankara bersiap meluncurkan operasi baru ke Suriah utara.
Mengacu pada operasi lintas batas Turki di Irak utara dan Suriah, Menhan Akar mengatakan operasi kontraterorisme dilakukan sejalan dengan hak pembelaan diri berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB, untuk memastikan keamanan bangsa Turki dan perbatasannya.
Dia juga menekankan, satu-satunya target dalam operasi tersebut adalah teroris dan bahwa Turki tidak pernah menargetkan pasukan koalisi atau warga sipil.
Kerja sama dan solidaritas dalam perang melawan terorisme akan berkontribusi pada perdamaian dan keamanan regional dan global, katanya, menggarisbawahi bahwa dalam konteks ini, Turki siap bekerja sama melawan ISIS dan semua organisasi teroris lainnya.
Diketahui, AS menggandeng YPG, sayap Suriah kelompok teroris PKK, sebagai mitra lokalnya untuk memerangi ISIS.
PKK adalah organisasi yang dicap teroris di Amerika Serikat, Turki dan Uni Eropa, dan dukungan Washington untuk afiliasinya di Suriah telah menjadi tekanan besar pada hubungan bilateral dengan Ankara.
AS terutama bermitra dengan teroris PKK/YPG di timur laut Suriah dalam perjuangannya melawan kelompok teroris ISIS. Di sisi lain, Turki sangat menentang kehadiran PKK/YPG di Suriah utara.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin mengungkapkan penentangannya terhadap operasi militer baru Turki di Suriah, prihatin dengan perkembangan situasi di wilayah tersebut, saat berbicara dengan Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar, sebut Pentagon.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Austin juga menyatakan belasungkawa atas serangan 13 November di Istanbul, kata Pentagon.
"Dia juga menyatakan keprihatinan atas meningkatnya tindakan di Suriah utara dan Turki, termasuk serangan udara baru-baru ini, beberapa di antaranya secara langsung mengancam keselamatan personel AS yang bekerja sama dengan mitra lokal di Suriah untuk mengalahkan ISIS," terang Pentagon dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters.
"Menteri Austin menyerukan de-eskalasi, dan berbagi penentangan kuat Departemen terhadap operasi militer Turki yang baru di Suriah," lanjut pernyataan itu.
Baca juga:
- Militer Ukraina Sebut Rusia Tarik Pasukan dari Seberang Kota Kherson
- Uni Eropa Ingin Bentuk Pengadilan Kejahatan Perang Terkait Ukraina, Kremlin: Tidak Miliki Legitimasi
- Terima Presiden Dewan Eropa, Xi Jinping Berharap Lingkungan Bisnis yang Adil dan Transparan Bagi Perusahaan China
- Sebut 2.000 Pejuang Tewas Melawan Junta Militer, Pemimpin Demokrasi Myanmar Harapkan Bantuan Militer
Turki diketahui telah memperbarui serangan udaranya di Suriah utara, menyusul pemboman mematikan di Istanbul, yang dituding dilakukan oleh militan Kurdi di timur laut Suriah, seperti mengutip The National News.
Presiden Recep Tayyip Erdogan beberapa waktu lalu mengatakan, Turki akan melancarkan invasi darat sesegera mungkin dan memperingatkan, serangan udaranya terhadap Kurdi hanyalah permulaan.