Elon Musk Berharap Segera Temukan CEO Baru, Agar Jam Kerjanya di Twitter Berkurang
JAKARTA - Elon Musk mengumumkan pada Rabu, 16 November bahwa dia berharap untuk mengurangi waktunya di Twitter dan akhirnya menemukan pemimpin baru untuk menjalankan perusahaan media sosial tersebut. Ia juga menambahkan bahwa dirinya berharap untuk menyelesaikan restrukturisasi organisasi pekan ini.
Namun hingga kini belum ada satu pun kandidat yang ia perkirakan bakal memenuhi keinginannya. Sebelum mengakuisisi Twitter, Musk sempat berkomunikasi dengan Jack Dorsey, mantan CEO dan pendiri Twitter. Namun kecil kemungkinan Dorsey mau bergabung lagi di platform media sosial itu.
Musk membuat pernyataan tersebut saat bersaksi di pengadilan Delaware untuk membela terhadap klaim bahwa paket gajinya sebesar 56 miliar dolar AS di Tesla Inc didasarkan pada target kinerja yang mudah dicapai dan disetujui oleh dewan direksi yang patuh.
Investor Tesla semakin khawatir tentang waktu yang dihabiskan Musk untuk membalikkan kondisi di Twitter saat ini. Kondisi itu sendiri telah membuat saham Tesla turun 3% pada Rabu tengah hari.
"Ada ledakan aktivitas awal yang diperlukan pasca akuisisi untuk mengatur ulang perusahaan," kata Musk dalam kesaksiannya, yang dikutip Reuters. "Tapi kemudian saya berharap untuk mengurangi waktu saya di Twitter."
Baca juga:
- Opera Hadirkan TikTok di Peramban, Berharap Pengguna Chrome Meliriknya
- Volvo dan Pilot Company Segera Bangun Jaringan Pengisian Daya untuk Kendaraan Berat
- Cara Kerja Layanan SOS Darurat via Satelit Milik Apple yang Meluncur Hari Ini
- Rayakan Hari Angklung, Ini Rekomendasi Aplikasi Angklung Online di Play Store
Musk juga mengakui bahwa beberapa insinyur Tesla membantu mengevaluasi tim teknik Twitter, tetapi dia mengatakan itu "sukarela" dan "setelah jam kerja".
Dua minggu pertama miliarder itu sebagai pemilik Twitter ditandai dengan perubahan dan kekacauan yang cepat. Dia dengan cepat membuat keputusan yang tak populer dengan memecat kepala eksekutif Twitter sebelumnya dan pemimpin senior lainnya dan kemudian memberhentikan setengah dari staf Twitter awal bulan ini.
Musk mengirim email ke karyawan Twitter, Rabu pagi, memberi tahu mereka bahwa mereka harus memutuskan pada Kamis, 17 November, apakah mereka ingin tetap di perusahaan untuk bekerja dalam "jam kerja panjang dengan intensitas tinggi" atau mengambil paket pesangon gaji tiga bulan.
Dalam sebuah tweet, Musk baru-baru ini juga menyambut kembalinya dua karyawan Twitter yang sebelumnya dipecat yakni Rahul Ligma dan Daniel Johnson. Musk juga mengakui bahwa ia salah telah memecat dua insinyur itu sebelumnya.