PAM Jaya Kembali Jalin Kerja Sama Sistem Penyediaan Air Minum, Tapi Berbeda dengan Swastanisasi Air Palyja-Aetra
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyaksikan penandatanganan kerja sama antara PAM Jaya dan PT Moya Indonesia. Kerja sama terkait penyelenggaraan sistem penyediaan air minum melalui optimalisasi aset eksisting dan penyediaan aset baru dengan skema pembiayaan bundling.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepakatan sinergi penyelenggaraan air minum oleh Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat.
Meski kembali menjalin kerja sama pengelolaan air dengan swasta, Direktur Utama PAM Jaya Arief Nasrudin menegaskan bahwa hal sangat berbeda dengan kerja sama yang dilakukan dengan dua mitra sebelumnya, yakni Palyja dan Aetra sejak 1998 sampai akhir tahun ini.
Dalam perjanjian sebelumnya, mitra melakukan pengelolaan dari hulu ke hilir. Sementara, kerja sama kali ini hanya dilakukan pada bagian produksi.
"Untuk distribusi dan pelayanan pelanggan sepenuhnya dilakukan oleh PAM Jaya. Kerja sama ini umum dilakukan oleh perusahaan air minum di Indonesia. Dengan penambahan pasokan air dan pelayanan yang dilakukan oleh PAM JAYA, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan warga Jakarta," kata Arief di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 14 Oktober.
Baca juga:
- "Bapak Enggak Becus Ngurus Jakarta!", Semprot Pedemo di Depan Anies Baswedan
- TGIPF ke Polri: Setop Pakai Gas Air Mata dan Bentuk Aturan Pengamanan Pertandingan Sepak Bola
- KPK Diminta Jemput Paksa Lukas Enembe Jika Mangkir Lagi
- NasDem Tegaskan Setia kepada Jokowi Usai Nonaktifkan Zulfan Lindan dan Deklarasikan Anies Baswedan
Arief melanjutkan, dalam perjanjian kerja sama ini, PAM Jaya punya hak untuk menghentikan kerja sama dengan mitranya. Kemudian, proses pemilihan mitra kerja sama juga dilakukan secara ketat.
"Jadi, kerja sama yang kita lakukan berdasarkan pada Tata Kelola Perusahaan yang baik, dengan prinsip kehati-hatian. Bahkan, PAM JAYA menggandeng BPKP dan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta untuk pendampingan proses pemilihan mitra kerja sama," ungkap dia.
Melanjutkan, Anies Baswedan merasa bersyukur karena upaya optimalisasi penyediaan air minum yang menjadi hak dasar warga bisa diteruskan dan dipercepat.
“Kami betul-betul bersyukur karena sudah melewati fase panjang. Di mana cakupan pelayanan kita mencapai angka 64 persen dan kita harap ke depan bisa 100 persen. Karena kita ingin seluruh rumah tangga di Jakarta mendapatkan akses air minum,” ujar Anies.
Saat ini, cakupan pelayanan PAM Jaya baru sebesar 66 persen. Untuk mencapai 100 persen cakupan pelayanan, PAM Jaya membutuhkan suplai air baru sebesar sekitar 11.000 liter per detik serta pipa sepanjang 4.000 kilometer.