JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria akhirnya mendatangi peserta unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta yang telah menunggu sejak beberapa jam lalu.
Aksi yang digelar oleh Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (KOPAJA) itu menyatakan kekecewaan mereka atas sikap Anies yang dianggap tidak mampu menyelesaikan sembilan masalah krusial Jakarta.
Pada hari terakhirnya bekerja, Anies melakukan negoisasi kepada peserta aksi. Tak ingin melewatkan momentum terakhir ini, massa langsung mencecar Anies dengan menjelaskan berbagai masalah yang belum tuntas.
Salah satu perwakilan KOPAJA, Aldi menyemprot Anies dengan sejumlah masalah. Salah satunya adalah penanggulangan banjir yang tidak optimal. Aldi mengaku heran dengan alasan Anies soal banjir yang menyalahkan curah hujan dan minimnya daya tampung sistem drainase.
"Soal banjir, Bapak selalu nyalahin hujan. Tapi bapak enggak pernah berpikir kenapa bisa banjir. Air harusnya diserap tanah, tapi run off Jakarta hanya 10 persen. drainase 100 milimeter per hari. Hujan, ya memang hujan. Jadi bapak enggak bisa nyalahin hujan," cecar Aldi kepada Anies di lokasi, Jumat, 14 Oktober.
Menyimak pernyataan pendemo, Anies tetap menunjukkan sikap tenangnya, sambil sesekali tersenyum kepada salah satu peserta aksi yang mencecarnya. Sambil, sesekali melihat peserta lain yang mengelilinginya.
Aldi melanjutkan pernyataannya. Ia memandang Anies tidak bisa mengklaim bahwa penanganan banjir Jakarta masih lebih baik dari gubernur-gubernur sebelumnya. Aldi meminta Anies menyadari bahwa banjir Jakarta selama ia menjabat sampai menimbulkan korban jiwa.
"Memang Bapak enggak becus ngurus Jakarta. Sampai 55 orang meninggal di periode Bapak, Bapak lebih suka menyebut 'banjir zaman saya lebih mudah, cuma 6 jam, lebih baik dari sebelum-sebelumnya'. Tapi Bapak enggak pernah menangkap bahwa ada 55 orang meninggal, Pak, karena banjir," ungkap Aldi.
Hari ini, sekelompok warga atas nama Koalisi Perjuangan Warga Jakarta (KOPAJA) menggelar demonstrasi di depan kantor Anies. KOPAJA menyatakan drop out terhadap Anies dan Riza yang dinilai tidak mampu mewujudkan janji kampanye dan menyelesaikan 9 permasalahan yang berkali-kali mereka tuntut untuk diselesaikan.
BACA JUGA:
Padahal, KOPAJA telah memberi tuntutan kepada Anies untuk menyelesaikan 9 masalah ini sejak 18 Oktober 2021 lalu. Mereka telah menyampaikan sejumlah surat peringatan hingga rapor merah kepada Anies.
Berikut adalah 9 permasalahan yang memberikan dampak kelayakan hidup warga Jakarta dan dituntut untuk diselesaikan oleh Anies:
1. Buruknya kualitas udara Jakarta yang sudah melebihi baku mutu udara ambien nasional
2. Sulitnya akses air bersih di Jakarta akibat swastanisasi air
3. Penanganan banjir Jakarta belum mengakar pada beberapa penyebab banjir
4. Ketidakseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam memperluas akses terhadap bantuan hukum
5. Lemahnya perlindungan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil di Teluk Jakarta
6. Hunian yang layak masih menjadi masalah krusial
7. Penggusuran paksa masih menghantui warga Jakarta
8. Belum maksimalnya penanganan COVID-19 serta dampak sosialnya
9. Ketidakseriusan Pemprov DKI Jakarta dalam melindungi penyandang disabilitas.