NASA Berduka! Robot InSight Mars Akan Tutup Usia Akhir Tahun Ini
JAKARTA - Badai debu di Mars terus menerus muncul dengan volume yang lebih besar awal bulan ini, mengakibatkan robot pendarat milik NASA, InSight kembali mengalami penurunan daya.
Dalam pernyataan resminya, NASA mengatakan misi InSight sepertinya akan berakhir dalam waktu dekat akibat badai debu yang terus terjadi, sehingga menutupi panel surya yang menjadi wadah daya dari robot pendarat tersebut.
Pada Senin pekan lalu, badai datang cukup besar dan membawa begitu banyak debu, sehingga ketebalan kabut debu di atmosfer Mars telah meningkat hampir 40 persen di sekitar InSight. Dengan berkurangnya sinar matahari yang mencapai panel pendarat, energinya turun dari 425 watt-jam per sol (hari Mars), menjadi hanya 275 watt-jam per sol.
Seismometer InSight telah beroperasi selama sekitar 24 jam setiap hari di Mars. Tetapi penurunan tenaga surya tidak meninggalkan energi yang cukup untuk mengisi penuh baterai setiap sol.
Saat ini, robot pendarat hanya dapat beroperasi selama beberapa minggu. Jadi untuk menghemat energi, misi akan mematikan seismometer InSight selama dua minggu ke depan.
Baca juga:
- Dorong Pencapaian Green Mobility, Sinar Mas Land Hadirkan Kendaraan Listrik Otonom di Kawasan BSD
- China Akan Pantau Matahari 24 Jam Penuh dari Dekat dengan Pesawat Luar Angkasa Canggih Ini
- Fitur Family Center Snapchat Sudah Hadir di India Sekarang
- Kebakaran Baterai Mobil Listrik Repotkan Petugas Pemadam Kebakaran Saat Badai Ian Melanda Florida
“Kami berada di anak tangga terbawah dalam hal kekuasaan. Sekarang kami berada di lantai dasar. Jika kita bisa mengendarai ini, kita bisa terus beroperasi hingga musim dingin, tapi saya khawatir tentang badai berikutnya yang datang,” ungkap manajer proyek InSight, Chuck Scott yang dikutip Senin, 10 Oktober.
Tim memperkirakan bahwa misi InSight akan berakhir antara akhir Oktober tahun ini dan Januari 2023, berdasarkan prediksi seberapa banyak debu pada panel surya yang akan mengurangi pembangkit listriknya.
Robot pendarat telah lama melampaui misi utamanya dan sekarang mendekati akhir dari misi diperpanjang, melakukan penelitian bonus dengan mengukur marsquakes, yang mengungkapkan rincian tentang bagian dalam Planet Merah.
Para ilmuwan telah melihat setiap terjadi badai debu, ia tumbuh mengelilingi planet yang menutupi hampir seluruh Mars. Salah satu badai debu seukuran planet ini mengakhiri penjelajahan Opportunity bertenaga surya milik NASA pada 2018.
Namun, karena penjelajah lainnya di Mars seperti Curiosity and Perseverance NASA bertenaga nuklir berbeda dengan pendarat InSight, mereka tidak perlu khawatir tentang badai debu yang memengaruhi energi mereka.