Selamat, Film Miracle in Cell No 7 Resmi Menjadi Film Drama Terlaris Indonesia Tahun 2022
JAKARTA - Film Miracle in Cell No 7 menembus angka 5 juta penonton setelah tiga minggu ditayangkan di bioskop Indonesia. Sampai Jumat, 30 September, jumlah penonton film Miracle in Cell No 7 kini tercatat 5.053.714 orang.
Akting Graciella Abigail yang masih berusia 6 tahun begitu ciamik saat memainkan peran Ika Kartika Rojak membuat penonton terhari. Banyak penonton yang mengunggah momen tangis mereka usai nonton film yang diperankan Vino Bastian sebagai ayah Dodo Rojak.
"Terima-kasih semua yang sudah ajak Bapak Dodo terbang tinggi," tulis Vino Bastian di Instagram.
Pencapaian itu membuat Film Miracle in Cell No 7 menjadi film drama terlaris di Indonesia di sepanjang tahun 2022. Dua film terlaris diatas Miracle in Cell No 7 adalah film horor, yakni KKN di Desa Penari (9.233.847 orang) dan Pengabdi Setan 2 Communion (6.390.970 orang).
Jumlah penonton film Miracle in Cell No 7 masih memungkinkan bertambah karena masih terus ditayangkan di bioskop Indonesia. Film Miracle In Cell No. 7 mencapai peringkat ketiga box office Indonesia.Sebagai wujud syukur pencapaian5 juta penonton, rumah produksi Falcon Pictures mengadakan nonton bareng bersama anak yatim.
Baca juga:
- Jelang 5 Juta Penonton, Falcon Pictures Ajak RIbuan Anak Yatim Nonton, Miracle In Cell No. 7 Gratis
- Terkenal Hati-Hati dalam Memilih Pasangan, Taurus Cocok dengan Zodiak Apa?
- 3 Cara Membuat Cream Cheese Sendiri di Rumah dengan Bahan yang Mudah Didapat
- Makan Seafood di Indonesia, Chenle NCT Dream: Enak Banget Tsay!
Acara nobar ini dilakukan bersama jaringan bioskop XXI, CGV, dan Cinepolis. Mereka juga melibatkan 68 yayasan panti asuhan dengan total 5133 anak yatim yang tersebar di beberapa kota.
“Ini bentuk terima kasih kepada seluruh penonton Indonesia. Terakhir film ini melampaui 4,9 juta penonton,” kata Dona selaku pihak Falcon Pictures.
Hanung Bramantyo sebagai sutradara juga tidak menyangka film Miracle In Cell No. 7 mendapat sambutan positif. Pasalnya, ia merasa selama produksi hanya berfokus kepada cerita dan karakter.
“Ketika preview terakhir itu saya merasa amaze karena seperti bukan film saya. Jadi bertanya ke diri sendiri. Apalagi jarak rilis sama bikin itu sudah lama jadi lupa karena melewati masa pandemi,” kata Hanung Bramantyo.