Dituduh Tega Bunuh Muridnya hanya Karena Kesalahan Ejaan, Guru Ini Menjadi Buronan Polisi
JAKARTA - Polisi sedang mencari seorang guru yang dituduh memukuli murid hingga tewas hanya karena kesalahan ejaan, kata petugas, pada Hari Selasa.
Insiden itu telah menyebabkan protes kekerasan dan menyita keprihatinan.
Nikhil Dohre (15), dipukul dengan tongkat dan ditendang sampai dia pingsan oleh gurunya awal bulan ini setelah salah mengeja kata "sosial" dalam ujian, menurut laporan polisi oleh ayahnya.
Dia meninggal karena luka-lukanya pada Hari Senin di sebuah rumah sakit di negara bagian utara Uttar Pradesh, India.
Sang guru dikabarkan telah melarikan diri.
"Dia buron, tapi kami akan segera menangkapnya," kata petugas polisi Mahendra Pratap Singh kepada AFP, melansir The National News 27 September.
Nikhil adalah anggota komunitas Dalit, yang duduk di anak tangga terendah dari sistem kasta India, mengalami prasangka dan diskriminasi selama berabad-abad.
Buntut peristiwa ini, ratusan orang turun ke jalan pada Hari Senin, setelah berita kematian Nikhil menyebar di Distrik Auraiya, tempat serangan itu terjadi.
Baca juga:
- Laporan PBB Sebut Tahanan Ukraina Menjadi Sasaran Perlakuan Kejam serta Merendahkan Pasukan Rusia dan Afiliasinya
- Presiden China Xi Jinping Tampil di Depan Publik Usai Kabar Kudeta Akhir Pekan Lalu
- Kremlin: Presiden Putin Mengatakan Siap Melakukan Pembicaraan dengan Ukraina, Ketika Situasi dan Kondisi Berubah
- Korban Tewas Protes Kematian Mahsa Amini Tembus 75 Orang, Aparat Iran Disebut Tangkapi Wartawan
Kerumunan massa menuntut penangkapan guru tersebut sebelum kremasi tubuh anak laki-laki, serta membakar kendaraan polisi.
Sekitar selusin pengunjuk rasa telah ditangkap, kata Singh.
"Kami menggunakan kekuatan untuk memadamkan massa dan situasi segera terkendali," ujar Inspektur Polisi Charu Nigam.