Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengaku terharu saat mendengar cerita Sukardi, guru honorer di Nusa Tenggara Barat yang sudah mengabdi selama 25 tahun.

Menurutnya, Sukardi pernah memiliki pekerjaan lain yang gajinya lebih berkali-kali lipat dibanding saat dirinya menjadi guru honorer. Hanya saja, dia memilih untuk kembali mengajar.

"Pak Sukardi itu berapa kali punya pekerjaan yang gajinya 4-5 kali lipat tapi ia selalu kembali menjadi guru honorer. Saya tanyakan, kenapa? 'Ya, hati saya enggak di situ. Hati saya memang mengabdi, mengajar'," kata Nadiem Nadiem usai memantau Sekolah Tatap Muka (STM) di Sekolah Dasan Baru, Lombok Tengah, Kamis, 7 Oktober.

Nadiem yang sempat menginap semalam di rumah Sukardi juga bercerita dia telah mendengar berbagai kisah yang menginspirasi. Salah satunya, saat guru honorer itu ditilang polisi tapi malah diberi helm.

Sukardi sambung Nadiem bercerita kepada dirinya pernah ditilang karena tidak menggunakan helm karena rusak. Ternyata, polisi yang menilang dirinya adalah bekas muridnya.

"Dia dibawa ke kantor polisi bukan ditilang tapi malah diberikan uang oleh polisi bekas muridnya untuk membeli baru dan dibantu. Jadi saya terharu, kelihatan juga Pak Sukardi terharu. Kepuasaan dia adalah untuk melihat anak-anak (murid, red) tumbuh menjadi orang sukses," ungkapnya.

Saat menginap, Sukardi juga bercerita kepada Nadiem dirinya sedang mengikuti seleksi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Ini merupakan tes pertama kali yang diikutinya selama mengabdi menjadi guru honorer.

"Kita menunggu hasilnya, beliau sangat optimis. Beliau berdiskusi dengan saya dan luar biasa cerita-cerita beliau selama 25 tahun," pungkasnya.