JAKARTA - Tim Teknis Staf Khusus Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Danasmoro Brahmantyo mengatakan Sukardi Malik, guru honorer yang tinggal di Desa Mujur, Kabupaten Lombok Tengah sempat kaget saat rumahnya didatangi Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Apalagi, kunjungan itu dilakukan tanpa rencana atau dadakan saat Nadiem melakukan kunjungan kerja ke Nusa Tenggara Barat (NTB).
"(Kunjungan Nadiem, red) dadakan. Beliau (Sukardi, red) tidak menyangka ada menteri datang ke rumahnya," kata Danasmoro saat berbincang dengan VOI, Kamis, 7 Oktober.
Terpilihnya rumah Sukardi diawali saat Nadiem melakukan kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat dan melaksanakan agenda kunjungan ke sejumlah tempat.
"Kemudian setelah Isya ke Pondok Pesantren Qomarul Huda di Bagu dan dilanjutkan ke rumah Bapak Sukardi Malik karena lokasinya masih berdekatan di Kabupaten Lombok Tengah," ungkap Danasmoro.
BACA JUGA:
Dia lantas mengungkap pemilihan rumah Sukardi juga didasari data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek. Selain itu, guru honorer itu ternyata telah mengabdi di atas 15 tahun yang telah berusia 50 tahun dan peserta seleksi Aparatur Sipil Negara (ASN) PPPK.
Sementara itu, Nadiem menceritakan pengalamannya saat menginap di rumah Sukardi. Ia tidak akan lupa momen saat dirinya menginap di rumah guru honorer yang baru pertama kali dilakukannya.
"Malam itu, saya pergi dan menginap di rumah guru honorer dan itu pertama kalinya," kata Nadiem usai memantau Sekolah Tatap Muka (STM) di Sekolah Dasan Baru, Lombok Tengah.
Mantan CEO GoJek Indonesia itu mengatakan, Sukardi telah mengajar selama 25 tahun dan berumur 50 tahun lebih. Selama menginap, Nadiem mengatakan Sukardi banyak bercerita soal pengalamannya selama mengajar.
"Beliau berdiskusi dengan saya dan luar biasa cerita-cerita beliau selama 25 tahun," ujarnya.