Bagikan:

JAKARTA - Seorang polisi ditahan di Rusia karena dicurigai membunuh mantan kekasih trangendernya. Denis Kalinin (20) dari Novosibirsk di Siberia dituduh mencekik Viktoria Basakovskaya (24), seorang pria yang kini menjadi wanita.

Polisi itu dituduh memotong salah satu jari Viktoria. Ia menggunakan jari tersebut untuk membuka kunci ponsel korban sebelum mengirim pesan yang menyiratkan bahwa mantan kekasih lain bertanggung jawab.

Melansir Daily Star, Rabu, 14 Oktober, Denis diduga mengubur mayat Viktoria di hutan. Petugas patroli itu kemudian melaporkan Viktoria hilang dan ikut aktif dalam pencarian.

Teman korban, Alina, curiga ketika dia menerima pesan teks di mana Viktoria tampak memuji Denis sambil mengklaim bahwa mantan kekasih bernama Maxim “ingin membunuhnya”.

Pesan itu juga meminta Alina untuk tidak mencarinya jika dia hilang. Alina curiga dengan isi pesan dan kesalahan ejaan, katanya kepada polisi.

"Dia membunuhnya pagi-pagi sekali, dan saya mendapat pesan dari Viktoria di sore hari," kata Alina.

"Dia memotong jarinya dan menggunakannya untuk membuka kunci ponselnya. Dia ingin menutupi jejaknya.”

Denis mengaku melakukan pembunuhan dan menunjukkan makam Viktoria kepada penegak hukum.

Dalam beberapa tahun terakhir Viktoria memberikan akun grafis ke media terkait transisinya dari pria ke wanita. Dia berkata: "Saya terlihat seperti perempuan. Satu-satunya hal adalah saya belum mengubah paspor saya.

“Setiap enam bulan saya menjalani pemeriksaan medis dan psikiatri. Keluarga saya telah mendukung saya sepenuhnya. Ibu saya dan saya bersama-sama memilih pakaian, kosmetik, perhiasan yang indah - dia mendukung saya sepenuhnya. Saya sangat berterima kasih."

Korban asal Kazakhstan itu masih resmi dikenal dengan nama laki-laki di paspornya, Nikolai Basakovsky.