Dianggap Sebar Hoaks Soal Kasus Sambo, Kamaruddin dan Deolipa Dilaporkan ke Bareskrim

JAKARTA - Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, dan eks advokat Bharada E, Deolipa Yumara, dilaporkan ke Bareskrim Polri. Keduanya dipolisikan mengenai atas dugaan penyebaran hoaks atau informasi bohong.
"Benar saya yang melaporkan atas nama Aliansi Advokat Anti Hoax," ujar Ketua Umum Aliansi Advokat Anti Hoax, Zakirudin, saat dikonfirmasi, Jumat, 2 September.
Konteks dugaan penyebaran informasi bohong yang dilaporkan terhadap Kamaruddin karena sempat menyampaikan adanya luka sayatan di tubuh Brigadir J.
Padahal, dari hasil autopsi ulang dan pemeriksaan jaringan hanya ditemukan lima luka tembak di tubuh Brigadir J.
“Hoaksnya soal penggiringan opini terkait berita dalam media online mengenai luka sayatan di tubuh Brigadir J, dengan mengatakan itu tangannya, jari-jarinya hancur, itu setelah ditembak atau sebelum ditembak,” ungkap Zakirudin.
Baca juga:
- Sandiaga Siap Maju Pilpres 2024, Pengamat: Gerindra Gelisah Dukungan 'Emak-Emak' ke Prabowo Berkurang
- Imigrasi Pastikan Alat Deteksi Wajah Kenali Putri Candrawathi Jika Manfaatkan Bandara Soetta ke Luar Negeri
- Kenaikan Nilai Aset Disebut KPK Jadi Faktor Peningkatan Harta Pejabat
- Aturan Baru di Bandara: WNA dan WNI Tiba di Tanah Air Cukup Tunjukkan Sertifikat Dosis Kedua di Pedulilindungi
Sementara untuk Deolipa, dipolisikan karena menyatakan Putri Candrawathi kepergok Brigadir J berhubungan intim dengan sopir keluarga, Kuat Ma’ruf.
Selain itu, Deolipa juga dilaporkan atas penyataanya yang sebut Ferdy Sambo adalah seorang psikopat dan LGBT.
“Semua pernyataan itu hoaks karena tidak disertai bukti dan fakta yang valid terhadap penrnyataan yang dilontarkan Deolipa sehingga menimbulkan kegaduhan, keonaran dan fitnah di tengah masyarakat Indonesia,” kata Zakirudin
Dalam laporan itu, sejumlah alat bukti dilampirkan. Satu di antaranya tangkapan layar berita media daring.
Laporan itu pun telah diterima Bareskrim Polri dan teregistrasi dengan nomor: S.L/315/VIII/2022/BARESKRIM.