Buka Suara Soal Kasus Kekerasan di Syuting, Andi Bachtiar Yusuf: Saya Dorong bukan Tampar

JAKARTA - Nama Andi Bachtiar Yusuf bergulir di internet sejak kemarin malam. Ia diduga sebagai sutradara pelaku kekerasan verbal di sebuah lokasi syuting serial yang dalam tahap produksi.

Hari ini, Jumat, 2 September, sang sutradara menulis pernyataan publik. Melalui media sosialnya, ia merasa belum bisa berbicara banyak soal kasus ini.

“Saya sadar dalam kurun waktu sekitar 24-30 jam terakhir, nama saya rutin disebut di berbagai platform media sosial,” kata Andi Bachtiar Yusuf melalui akun Instagram-nya.

“Beberapa kawan bertanya secara pribadi lewat saluran yang mereka punya untuk mengakses saya, pagi ini kawan-kawan media pun mulai satu persatu menghubungi saya,” lanjutnya.

Ia mengaku diam bukan karena tidak ingin menjelaskan sesuatu. Namun sutradara Love for Sale itu perlu merenungkan sejenak semua yang terjadi sebelum ia berbicara.

“Saya hanya sedang mengambil posisi, melihat situasi lapangan, merenungkan setiap sudutnya, sekaligus melihat pergerakan kawan,” lanjut Andi.

“Sampai kemudian malam ini saya rasa inilah saatnya saya mulai memberi respon… tentu dengan cara saya, cara Andibachtiar Yusuf,” tutupnya.

Di bagian keterangan foto, ia menyebut pernyataan ini sebagai surat cinta kepada teman-teman.

Pada intinya, Yusuf menjelaskan kronologi kejadian lokasi syuting yang kurang kondusif karena tidak adanya pimpinan produksi. Saat membuat adegan dengan talent pendukung yang banyak, Yusuf merasa kesal dan marah karena kurangnya jumlah pemain. 

"Saya kesal dan memaksa talent coordinator (Sebut saja 'kru') untuk melengkapi jumlah, saya dorong agar menjauh karena saya sangat kesal. Sebagai orang yang percaya bahwa kekerasan sebaiknya hanya terjadi di film aksi, saya yakin betul bahwa adalah DORONGAN yang saya lakukan, bukan TAMPARAN," tulisnya. 

Yusuf menjelaskan sudah meminta maaf saat kejadian tersebut. Bahkan ketika orang tua korban mendatangi lokasi syuting dia menyebut tidak ingin melakukan kekerasan karena sama-sama punya anak perempuan. 

Kasus ini bermula ketika seorang kru menceritakan ulang kasus kekerasan verbal yang dialami seorang kru lainnya. Meskipun tidak menyebut nama, namun rumah produksi menyatakan sudah memutus hubungan dengan pelaku.

Kemudian nama Andi Bachtiar Yusuf mulai beredar setelah pihak Indonesian Film Directors Club (IFDC) merilis pernyataan turut mengeluarkan sang sutradara.

Kepada VOI, Andi Bachtiar hanya menjelaskan bahwa ia kurang paham soal situasi yang sedang dibicarakan orang-orang.

“Saya juga lagi pengen tau banyak nih tentang persoalan ini. Sebaiknya minta klarifikasi dulu saja ke yang pertama sebar isunya. Mungkin malah lebih paham,” katanya.