Kami di Tengah Massa Pengikut Rizieq Shihab untuk Menjawab Kenapa Mereka Begitu Loyal

JAKARTA - Zubair (50) bermalam di Petamburan, kediaman Rizieq Shihab. Ia tak sendiri. Sejumlah massa tidur bersamanya di sana. Kepulangan Rizieq Shihab yang jadi tokoh FPI, jadi momen besar bagi mereka, para pengikut Rizieq. Berbagai macam pengorbanan dilakoni tiap-tiap mereka. Kami hadir di tengah massa yang menyambut kepulangan Rizieq, mencari jawab dari pertanyaan besar yang awam namun umum, soal seperti apa Rizieq di mata pengikutnya? Alasan apa yang mendasari loyalitas mereka?

[Klik untuk Menambah Rasa]

Selasa pagi, 10 November, sekitar pukul 08.00 WIB, kami tiba di kediaman Rizieq Shihab di Jalan Petamburan III, Petamburan, Jakarta Pusat. Di sana, massa pendukung Rizieq telah berkumpul, membanjiri bahu jalan di bagian kiri dan kanan. Jumlahnya sangat banyak.

Dan kami tahu, kumpulan massa di sini bukan satu-satunya yang terbentuk pagi itu. Kami pun sadar, hari ini Petamburan akan jadi lautan manusia. Bukan tanpa alasan. Di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, kelompok massa pendukung Rizieq lain juga hadir dalam jumlah sangat banyak. Mereka menjemput Rizieq dan akan mengantarnya ke kediaman.

Di Petamburan, parade spanduk dan poster ditebar. Salah satu isi pesan yang kami dapati berbunyi: Selamat datang kembali di Tanah Air, Imam Besar Al Habib Muhammad Rizieq Shihab. Warga Slipi siap menyambut & mengawal kepulanganmu serta menjadi garda 'revolusi akhlaq' dan 'ahlan wa sahlan ya habibana'.

Waktu berlalu. Massa semakin banyak. Mereka datang menggunakan motor, mobil pribadi, hingga bus. Terlihat dari tulisan --tempelan kertas tertulis asal kota atau tanda jurusan-- di bus, mereka adalah gelombang massa dari luar kota. Bus-bus lain yang menunjukkan tanda-tanda serupa sejatinya telah terlihat sejak kami sampai Petamburan.

Pendukung Rizieq Shihab di Petamburan (Irfan Meidianto/VOI)

Sesuai dugaan. Sejumlah massa asal luar kota yang kami temui mengaku menginap di sekitar kediaman Rizieq. Zubair, contohnya. Ia datang dari Madura bersama rombongan Front Pembela Islam (FPI) regional. Berangkat Minggu malam, 8 November dengan bus, Zubair dan rombongan tiba di Petamburan Senin malam, 9 November, pukul 20.20 WIB.

Lainnya, Untung juga menempuh perjalanan jauh untuk sampai ke kediaman Rizieq. Untung berangkat dari Lampung pada Senin siang. Malam harinya, ia dan rombongan FPI Lampung tiba di Petamburan. Seperti Zubair dan rombongan, Untung dan rekan-rekannya dari FPI Lampung menginap di sekitar kediaman Rizieq.

Waktu menunjukkan pukul 09.30 WIB, ketika keriuhan manusia mulai membicarakan kedatangan Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta. Pesawat Rizieq konon mendarat detik itu. Keramaian massa penjemput juga jadi sorotan media sosial. Rizieq disambut begitu banyak orang. Situasi bandara padat manusia. Jalan menuju bandara macet total dan menyebabkan tertundanya sejumlah penerbangan hingga tiga sampai empat jam.

Matahari makin tinggi, pendukung Rizieq makin banyak berdatangan ke Petamburan. Sekitar pukul 12.00 WIB, kelompok drumben mulai disiagakan. Petasan-petasan siap dinyalakan. Dalam budaya Betawi, petasan biasa dipasang untuk menandai terjadinya hajatan atau peristiwa besar.

Pukul 13.03 WIB, situasi mulai sibuk. Laskar FPI mengatur lalu lintas. Mereka memberikan arahan kepada massa untuk segera menghindari jalan raya. Tak lama, SUV berkelir putih muncul. Kumandang salawatan menggelegar di tengah massa, seiring seruan "Allahuakbar, Allahuakbar."

Rizieq Shihab memberi salam pada pengikutnya (Irfan Meidianto/VOI)

Pantauan kami, sejumlah massa tampak menangis, terlebih ketika Rizieq menampakkan diri lewat sunroof, ketika mobil yang membawanya makin mendekati massa. Massa menyambut salam Rizieq dengan mendekati mobil. Kepadatan massa menghentikan laju mobil Rizieq.

Rizieq kemudian keluar dari SUV putihnya dan berpindah ke mobil komando. Dari atas mobil komando Rizieq menyampaikan salam kembali kepada para pengikutnya. Dari atas mobil komando itu juga Rizieq berseru: Mari bersama-sama revolusi akhlak!

Rizieq di mata mereka

“Revolusi akhlak untuk keselamatan NKRI, dalam rangka menuju Indonesia berkah. Setuju revolusi akhlak? Siap revolusi akhlak? Kepada semua umat Islam, sekarang ini kita revolusi akhlak, yang semula tidak taat harus menjadi taat. Setuju? Kita hijrah dari maksiat ke taat, setuju? Kita hijrah dari perbuatan buruk ke perbuatan baik, setuju? Kita ganyang segala kezaliman, setuju? Kita ganyang segala korupsi, setuju? Saudara revolusi akhlak akan membawa kita dari sifat bohong ke sifat jujur, setuju? Dari sifat khianat ke sifat amanah, setuju? Siap revolusi akhlak?” seru Rizieq, disambut seruan meriah pengikutnya.

Di akhir sambutan, Rizieq meminta para pengikutnya untuk pulang ke rumah masing-masing dengan aman dan damai. Ia juga kembali menyerukan agar pengikutnya menerapkan revolusi akhlak di dalam kehidupan. Rizieq juga berjanji kembali berkeliling untuk berdakwah.

Rizieq Shihab di hadapan pengikutnya (Irfan Meidianto/VOI)

Kembali ke Zubair dan Untung. Kepada kami, keduanya mengungkap gambaran soal Rizieq di mata mereka. Zubair menyebut Rizieq sebagai sosok yang istimewa bagi umat Islam. Dalam konteks bernegara, Zubair menggambarkan sosok Rizieq sebagai putra bangsa yang mampu menjadi teladan. Kepulangan Rizieq, bagi Zubair adalah akhir dari krisis keteladanan yang dialami bangsa Indonesia hari ini.

"Tujuan kami ke sini hanya ingin menampakkan bahwa beliau adalah orang-orang yang istimewa. Bagi kita umat Islam, adalah umat yang, putra bangsa Indonesia yang begitu baik dan bisa dijadikan contoh dari akhlakul karimahnya. Harapan kita semua adalah menjadi Indonesia lebih baik,"kata Zubair.

Untung senada. Ia menyebut kembalinya Rizieq ke Indonesia sebagai kepulangan seorang teladan. Di mata Untung, tak banyak orang seperti Rizieq. Ketegasan dan konsistensi Rizieq dalam menyikapi sebuah hal tak dapat ditunjukkan oleh sosok lain di negeri ini. Hal yang bagi Untung sangat dirindukannya.

“Yang jelas, kami rombongan FPI dari Lampung berangkat kemarin pagi menunggu di Jakarta hanya dengan sebuah harapan, menyampaikan rasa kerinduan terhadap Habibana Rizieq bin Shihab. Karena apapun yang terjadi, selain beliau adalah imam kami, panutan kami, guru kami dan satu-satunya orang yang menjadi harapan kami membawa Indonesia lebih baik,” kata Untung.

Meski begitu, keduanya menolak menjawab ketika kami bertanya mengenai sosok Rizieq yang kerap terjerat kasus hukum. Keduanya, meski ditemui di waktu dan titik berbeda menyebut hal tersebut sebagai perkara yang terlalu sensitif.

Rizieq Shihab adalah sosok kontroversial. Sebelum pergi ke Arab Saudi pada 2017 silam, Rizieq sempat terjerat sejumlah kasus hukum di Indonesia. Mulai dari ceramahnya di Pondok Kelapa dan ucapannya soal Soekarno dan Pancasila tahun 2016, laporan SARA oleh Solidaritas Merah Putih tahun 2017, hingga kasus konten pornografi di tahun yang sama.

Jurnalisme Rasa Lainnya