SpaceX Pecahkan Rekor Pengiriman Satelit ke Orbit Bumi, Target 52 Misi Tahun 2022
JAKARTA - SpaceX milik Elon Musk pada Jumat, 22 Juli, telah memecahkan rekornya sendiri untuk jumlah roket yang diluncurkan dalam satu tahun kalender. Jumlah ini melampaui 31 misi yang dibuat tahun lalu di tengah kampanye angin puyuh untuk meluncurkan satelit internetnya sendiri ke orbit.
Peluncuran SpaceX yang ke-32 pada tahun 2022 menggunakan roket Falcon 9 yang tangguh muncul ketika perusahaan berlomba untuk membangun konstelasi satelit broadband yang disebut Starlink, layanan berbasis konsumen yang sebagian besar dengan ratusan ribu pengguna internet.
"Selamat kepada tim SpaceX atas rekor jumlah peluncuran!" ungkap Musk, kepala eksekutif SpaceX, men-tweet setelah misi, yang mengerahkan 46 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi beberapa waktu lalu.
Misi lepas landas dari situs peluncuran California, milik perusahaan, di Vandenberg Space Force Base. SpaceX sejauh ini telah meluncurkan hampir 3.000 satelit Starlink ke luar angkasa. Jumlah terbesar yang pernah dilakukan oleh sektor swasta di dunia selama ini!
Misi Jumat, 22 Juli, membuat SpaceX terus melaju untuk mencapai tujuannya yaitu membuat 52 misi orbit pada akhir tahun ini. Ini hampir menggandakan irama peluncuran tahunannya dengan Falcon 9 yang dapat digunakan kembali, yang menurut SpaceX dapat diterbangkan ulang hingga 15 kali.
Roket SpaceX Falcon 9 yang membawa muatan 53 satelit Starlink lepas landas dari Launch Complex 39A
Sebagian besar dari misi tersebut telah, dan dijadwalkan menjadi misi Starlink internal.
Baca juga:
- Roket Pendorong Super Heavy Booster 7 Milik SpaceX Meledak Saat Uji Coba, Target Elon Musk Bisa Meleset
- Roket Booster Starship Meledak Elon Musk Santai, Minggu Depan Persiapan Uji Coba Lagi
- NASA Luncurkan EMIT, Instrumen Penelitian Debu yang Bisa Memecahkan Misteri Iklim
- Roket Falcon 9 SpaceX yang Membawa 46 Satelit Starlink Berhasil Diluncurkan pada Hari Minggu
Perusahaan, yang didirikan oleh Musk pada tahun 2002 untuk memudahkan perjalanan antarplanet, dalam beberapa bulan terakhir telah mengalihkan fokusnya dari pembuatan roket Falcon 9 ke mengelola armada yang sudah dibangun, berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur untuk memperbarui booster di bawah dead line yang cepat.
Perusahaan telah menerapkan strategi yang sama untuk armada Crew Dragons yang dapat digunakan kembali, yakni - pesawat ruang angkasa berbentuk permen karet yang diluncurkan di atas Falcon 9 dan mengangkut manusia ke orbit dan Stasiun Luar Angkasa Internasional.
SpaceX telah meluncurkan satelit Starlink ke luar angkasa lebih cepat daripada para pesaingnya dalam perlombaan internet satelit, seperti operator satelit OneWeb, sebagian karena Falcon 9 dapat digunakan kembali dengan cepat dan keunggulan yang terkait dengan penggunaan roket internal.
OneWeb, yang hampir menyelesaikan konstelasi internet dengan lebih sedikit satelit, telah meluncurkan satelitnya di roket Soyuz Rusia. Perusahaan tahun ini berencana untuk menggunakan Falcon 9 setelah membatalkan kontrak Soyuz karena adanya invasi Rusia ke Ukraina.