Ditangkap Pasukan Rusia, Tentara Ukraina Ungkap Hal Miris: Ditinggal Satuan Tanpa Radio Komunikasi, Makanan dan Minuman

JAKARTA - Pasukan Ukraina yang menyerah dan ditahan tentara Rusia mengungkapkan kondisi mengejutkan, dengan kondisi yang kekurangan makanan dan minuman, setelah mengalami pengepungan.

Pasukan yang ditawan di Gorskoye, wilayah Republik Lugansk mengatakan, sebelum menyerahkan diri, mereka ternyata dibiarkan tanpa komunikasi, makanan dan air minum.

"Mereka (komando militer Ukraina) meninggalkan kami tanpa komunikasi. Kami tidak dapat menghubungi batalion atau brigade. Radio padam. Kami tidak tahu di mana harus mengambil posisi dan apa tugas kami," ujar seorang tahanan perang (POW) Ukraina dalam video yang dirilis Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip dari TASS 25 Juni.

"Kami dalam keadaan benar-benar terputus, tidak ada makanan, tidak ada air, tidak ada komunikasi," sambung tentara tersebut.

POW Ukraina lainnya mengatakan tidak ada jalan keluar lain selain meletakkan senjata mereka dan menyerah kepada Rusia.

"Kami berada dalam pengawasan penuh, tanpa melihat musuh. Jika kami tidak meletakkan senjata, kami sebenarnya akan tewas tanpa perlawanan. Keputusan dibuat untuk menyerah guna menjaga personel tetap hidup," tutur tawanan tersebut.

Dia menambahkan, prajurit Ukraina segera diberi makan dan air minum setelah mereka menyerah.

POW Ukraina lainnya mengatakan, mereka telah dilemparkan ke dalam pertempuran tanpa pelatihan yang layak. Mereka diberi kesempatan untuk menembakkan 11 peluru dari senapan serbu sebanyak dua kali.

"Kami tidak memiliki pelatihan lagi," salah satu dari mereka menekankan.

Diberitakan sebelumnya, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengatakan Hari Jumat, pasukan Rusia mengepung beberapa unit militer Ukraina, pasukan 'Nazi' sayap kanan (Batalion Azov) dan sekelompok tentara bayaran asing di sekitar wilayah Gorskoye dan Zolotoye di Republik Rakyat Lugansk.

Kelompok tempur Ukraina yang dikepung berjumlah sekitar 2.000 tentara berawak kurang dari 40 persen, pasokannya telah benar-benar dibekukan. Dalam 24 jam terakhir, 41 prajurit Ukraina meletakkan senjata dan menyerah, kata sang jenderal.