Putuskan Perpanjang Masa Dinas Jet Tempur F-16, Menhan Denmark: Agresi Putin Mengubah Eropa dan Ancaman yang Kita Hadapi
JAKARTA - Pemerintah Denmark memutuskan untuk memperpanjang masa operasional jet tempur F-16 milik mereka tiga tahun lebih lama, ditengah meningkatnya kekhawatiran akan ancaman dari Rusia.
Wilayah timur yang berbatasan langsung dengan Rusia menjadi perhatian negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), seiring dengan invasi yang dilakukan Rusia ke Ukraina.
Denmark yang termasuk anggota NATO, akan menghabiskan 1,1 miliar crown Denmark atau sekitar 156 juta dolar AS, untuk menjaga armada jet tempur F-16 miliknya terbang hingga 2027.
Semula, Denmark setuju untuk membeli armada jet tempur F-35 Lightning dari Lockheed Martin, Amerika Serikat pada tahun 2016. Itu menyusul rencana untuk mempensiunkan armada jet tempur F-16 pada tahun 2024.
"Pertahanan wilayah NATO di timur lebih sentral daripada waktu lainnya dalam sejarah baru-baru ini. Itulah sebabnya kami memperluas kapasitas operasional F-16 sementara jet F-35 baru sedang bertahap masuk," kata Menteri Pertahanan Morten Bodskov Denmark dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters 21 Juni.
"Agresi Putin di Ukraina telah mengubah Eropa dan ancaman yang kita hadapi," sambungnya.
Baca juga:
- Dua Warga AS yang Tertangkap di Ukraina Tidak Diakui Sebagai Tahanan Perang? Kremlin: Mereka Tentara Bayaran dan Lakukan Kejahatan
- Tok! Pengadilan Osaka Sebut Larangan Pernikahan Sesama Jenis Tidak Inkonstitusional
- Kanselir Jerman Sebut Presiden Putin Takut Percikan Demokrasi, Kemlu Rusia: Kami Tidak akan Membiarkan Kebakaran Lagi
- Rusia akan Meningkatkan Serangannya Jelang Pertemuan Pemimpin Eropa Pekan Ini, Presiden Zelensky: Kami Siap
Keputusan itu akan memungkinkan Denmark untuk memperkuat pertahanan nasionalnya dan untuk berpartisipasi dalam misi NATO, seperti kepolisian udara di negara-negara Baltik, kata kementerian pertahanan.