Bagikan:

JAKARTA - Belanda tidak melarang Ukraina menggunakan jet tempur F-16 pemberiannya menyerang target militer jauh di dalam wilayah Rusia, tetapi tidak menyasar fasilitas militer, kata Menteri Pertahanan Ruben Brekelmans kepada saluran TV NOS.

Dikatakan olehnya, Ukraina dapat menggunakan jet F-16 yang ditransfer Belanda, termasuk di wilayah Rusia, asalkan hukum perang dipatuhi. Secara khusus, ditetapkan bahwa serangan tidak boleh diarahkan terhadap fasilitas sipil.

"Ukraina jelas tidak diizinkan melakukan ini," tegas Menhan Brekelmans, dilansir dari TASS 30 Agustus.

"Ini adalah syarat yang telah kami tetapkan," tandasnya.

Pada saat yang sama, Ukraina memiliki hak untuk menyerang target militer di Rusia, menurut Belanda. Ini termasuk mencegat rudal di atas Rusia dan menyerang lapangan udara tempat jet tempur Rusia lepas landas, kata Menhan Brekelmans.

Sebelumnya, Panglima Militer Belanda Jenderal Onno Eichelsheim mengatakan, Belanda tidak memberlakukan pembatasan pada penggunaan dan jangkauan jet tempur F-16 yang ditransfer ke Kiev di wilayah Rusia.

"Kami tidak memberlakukan pembatasan apa pun pada penggunaan dan jangkauan F-16, asalkan hukum perang dipatuhi," jelas Jenderal Eichelsheim kepada NOS dikutip dari RFE/RL.

Belanda diketahui memainkan salah satu peran utama dalam koalisi untuk memasok Ukraina dengan jet F-16 dan melatih pilot. Sebagai bagian dari inisiatif ini, pihak Belanda berencana untuk mentransfer 24 pesawat ke Kyiv dan menyediakan 18 pesawat lagi untuk kebutuhan pusat pelatihan Eropa di Rumania.

Sebelumnya, The Times mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Ukraina telah menerima enam jet tempur F-16 dari Belanda.

Sementara itu, Presiden Rusia Vladimir Putin menekankan pengiriman senjata baru, termasuk jet F-16, ke Kyiv tidak akan mengubah situasi di garis depan, tetapi akan menyebabkan perpanjangan konflik.

Ia juga menunjukkan, jet tempur ini, jika dikirim ke militer Ukraina, akan terbakar seperti peralatan militer lain yang disebut-sebut oleh Barat.