Bagikan:

JAKARTA - Jet tempur yang dipasok oleh negara-negara anggota NATO ke Ukraina akan menjadi target sah bagi pasukan Rusia, mengingatkan risiko bentrokan militer langsung dengan aliansi tersebut semakin meningkat, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova pada Hari Rabu.

"Jet-jet tempur yang terlibat dalam konflik di pihak tentara Ukraina akan menjadi target penghancuran yang sah dari mana pun mereka terbang,” kata diplomat Rusia tersebut, mengomentari prospek pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina, melansir TASS 6 Desember.

"Risiko bentrokan militer langsung antara Rusia dan NATO semakin meningkat," tegasnya.

Diketahui, negara-negara anggota NATO telah lama membicarakan pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina.

"(Mereka) telah membentuk koalisi negara-negara terpisah yang akan menyerahkan pesawat tempur tersebut kepada rezim Kyiv dan melatih pilot Ukraina," ungkap Zakharova.

"Mengingat sebagian besar infrastruktur bandar udara Ukraina telah hancur, tidak menutup kemungkinan bahwa pesawat tempur Amerika ini akan ditempatkan di luar negeri, yaitu di Polandia, Slovakia dan Rumania," kata diplomat Rusia tersebut.

"Oleh karena itu, aliansi Atlantik Utara semakin terjerat dalam konflik Ukraina dan, pada kenyataannya, seperti yang kita pahami, terlibat dalam perang hibrida melawan negara kami dengan slogan menyelamatkan Ukraina," pungkas Zakharova.

Diberitakan sebelumnya, Denmark dan Belanda diketahui menjadi dua negara anggota NATO yang berencana mengirimkan jet tempur F-16, dikutip dari Reuters. Denmark menjanjikan 19 jet tempur, sedangkan Belanda belum mengetahui berapa jumlah yang akan dikirim, namun enam unit pertama diprediksi akhir tahun ini.