JAKARTA - Menteri Pertahanan Kajsa Ollongren mengumumkan Belanda akan memberi Ukraina bantuan untuk amunisi jet tempur F-16 dan drone pengintai canggih senilai 350 juta euro (Rp5.987.639.889.000), saat mengakhiri perjalanan ke Kyiv.
Berbicara di akhir perjalanan dua Hari ke Ukraina pada Hari Rabu, Menhan Ollongren mengatakan dia datang untuk menunjukkan solidaritas dan mengumumkan paket bantuan baru, melansir Reuters 21 Maret.
Pada pertemuan kelompok Ramstein yang dihadiri sekutu Ukraina, Menhan Ollongren mengatakan 150 juta euro akan digunakan untuk mendanai rudal udara-ke-darat yang dapat ditembakkan dari F-16.
Sementara, 200 juta euro akan digunakan untuk drone Intelligence, Surveillance and Reconnaissance (ISR), menurut siaran pers Kementerian Pertahanan Belanda.
Belanda sebelumnya telah menjanjikan bantuan militer senilai 2 miliar euro untuk Ukraina pada tahun 2024. Sebagian besar dana tersebut akan digunakan untuk mendanai amunisi dan drone, yang menurut Kyiv sangat dibutuhkan untuk mengakhiri kekalahan di medan perang melawan Rusia.
Denmark, Belanda dan Amerika Serikat diketahui berencana mengirimkan jet tempur F-16 pertama dari lusinan jet tempur jenis itu ke Ukraina musim panas ini, setelah mengadakan program pelatihan pilot dan menyumbangkan pesawat.
Di Kyiv, Ollongren mengatakan pesawat Denmark akan tiba lebih dulu, tetapi pesawat Belanda pertama akan tiba pada tahun 2024.
"Saya sangat yakin bahwa kami akan mulai mengirimkan F-16 pada musim panas ini. Denmark terlebih dahulu, dan kami memiliki jadwalnya. Jadi pada paruh kedua tahun ini F-16 Belanda akan melakukan hal ini," terangnya.
Menhan Ollongren juga mengatakan, produksi amunisi Eropa akan ditingkatkan "secara signifikan" pada akhir tahun ini, sehingga defisit amunisi artileri yang dihadapi Ukraina saat ini tidak akan terulang kembali.
"Kita harus realistis dan mempertimbangkan kemungkinan bahwa ini akan menjadi perang yang berkepanjangan, dan lebih baik merencanakan perang yang panjang," ujarnya.
BACA JUGA:
Ditambahkannya, angkatan bersenjata Belanda mengambil pelajaran dari meningkatnya perang drone di Ukraina.
"Teknologi ini telah berkembang lebih cepat dari perkiraan siapa pun dua tahun lalu, dan kita harus belajar," tandasnya.
Selama kunjungan Menhan Ollongren ke wilayah timur Dnipro, para pemimpin militer Ukraina mengulangi seruan mereka untuk menambah sistem pertahanan udara, suku cadang dan amunisi yang diperlukan untuk menghentikan kemajuan pasukan Rusia yang memiliki perlengkapan lebih baik.