Anies Tak Hadiri LKPJ di DPRD DKI, Denny Siregar: Kalau Diminta Pertanggungjawaban Kabur Tapi Saat Terima Penghargaan Paling Depan
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak hadir dalam rapat paripurna DPRD DKI pada Rabu 6 April. Rapat itu terkait penyampaian Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Tahun Anggaran 2021.
Pegiat media sosial Denny Siregar geram Anies absen dalam rapat beragendakan penyampaian tanggung jawab tersebut tetapi kerap hadir dalam acara-acara penerimaan penghargaan. Dia menilai Anies hanya ingin disorot media ketika mendapat pujian.
"Kalau terima penghargaan, paling depan masuk koran. Kalau diminta pertanggungjawaban, kabur lewat pintu belakang," katanya dalam akun Twitter @Dennysiregar7, Jumat 8 April.
Dalam rapat tersebut, Anies diwakilkan Wakil Gubernur DKI Jakrta Ahmad Riza Patria. Wagub DKI menyampaikan realisasi pendapatan daerah pada tahun 2021 mencapat 100,6 persen.
Diberitakan sebelumnya, Wagub DKI menyebutkan, serapan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI tahun anggaran 2021 sebesar 88,3 persen dari total target sebesar 91 persen.
Wagub DKI menuturkan, sejumlah penyebab serapan APBD tak berhasil menyentuh target. Kata dia, salah satu faktornya adalah efisiensi anggaran dari proses lelang.
"Disebabkan karena adanya efisiensi. Lelang itu harus efektif," kata Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin, 3 Januari.
Baca juga:
- Minyak Goreng Mahal, Solar Langka, Harga LPG 3 Kg Bakal Naik, Siapa Sangka Pengamat Bilang Begini: Pemerintah Pelit, Kata Sri Mulyani Indonesia Kelebihan Uang
- Warga Gugat Jabatan Anies Sebagai Gubernur DKI Diperpanjang, PKB Nilai Tidak Perlu: Anies Sudah Pede Jadi Capres 2024
- Rocky Gerung: Tokoh Intelektual dan Pakar Hukum Tata Negara Sudah Disewa Agar Wacana Presiden Tiga Periode Masuk Akal
- Buntut Luhut Ogah Buka Data 110 Juta Orang Ingin Pemilu 2024 Ditunda, La Nyalla: Bohong, Bisa Dilaporkan ke Polisi
Selanjutnya, sejumlah anggaran pembayaran gaji pegawai Pemprov DKI yang tak tersalurkan karena pensiun hingga meninggal dunia. Kemudian, proses lelang yang masif dan multiyears. "Jadi, memang semua ada prosesnya. Tidak semua bisa serta merta dibayarkan," imbuhnya.