Puluhan Kapal Asing Tertahan di Ukraina, Rusia Tuding Karena Ranjau dan Ancaman Penembakan Angkatan Bersenjata Kyiv
JAKARTA - Rusia menuding gagalnya puluhan kapal asing meninggalkan sejumlah pelabuhan Ukraina, disebabkan oleh Angkatan Bersenjata negara itu, dengan jumlah kapal mencapai puluhan dari belasan negara.
Direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev mengatakan, bahaya ranjau yang dibuat oleh Pemerintah Kyiv bersama dengan ancaman penembakan oleh angkatan bersenjata Ukraina, menghalangi 67 kapal asing dari 15 negara untuk meninggalkan wilayah tersebut dengan aman.
Kolonel Jenderal Mizintsev menerangkan, kapal-kapal tersebut tertahan di sejumlah palabuhan yang tersebar di beberapa daerah, seperti Pelabuhan Nikolayev, Chernomorsk, Ochakov, Odessa dan Yuzhny.
"Bahaya ranjau yang tinggi yang dibuat oleh pejabat Kyiv di perairan internal Ukraina dan laut teritorial (ladang ranjau ditempatkan dengan pelanggaran berat terhadap peraturan persiapan dan tanpa menempatkannya di peta)," jelasnya melansir TASS 25 Maret.
"Serta ancaman penembakan oleh Angkatan Bersenjata Ukraina dari kapal yang mengikuti rute yang direkomendasikan, tidak membiarkan mereka meninggalkan pelabuhan Nikolayev, Chernomorsk, Ochakov, Odessa, Yuzhny dengan aman dan pergi ke laut lepas," paparnya.
Baca juga:
- Lumpuhkan Pertahanan Udara Ukraina: Rusia Klaim Kuasai Kota Izyum, Hancurkan Depot Senjata hingga Kendaraan Lapis Baja
- Turki Nilai 'Barter' Rudal S-400 untuk Ukraina dengan Program Jet Tempur F-35 AS Tidak Realistis
- Media Rusia Klaim Temukan Sertifikat Pelatihan Inggris untuk Tentara Ukraina, Meliputi Keahlian Senjata hingga Medis
- Sebut Rusia Tidak Dapat Menangi Perang Nuklir, NATO Peringatkan Penggunaan Senjata Kimia: Mengubah Konflik dan Berdampak Luas
Kolonel Jenderal Mizintsev menambahkan, ke-67 kapal asing dari 15 negara tersebut terus tertahan di pelabuhan-pelabuhan Ukraina. Dia mengatakan, Rusia tidak menciptakan risiko apa pun terhadap kebebasan navigasi sipil.