Setelah Sukses untuk Kera, Elon Musk Tahun ini Uji Coba Neuralink ke Manusia

JAKARTA - Tahun ini uji klinis manusia pertama dari Neuralink akan dimulai dengan harapan memberikan orang cacat kemampuan untuk berkomunikasi dan mengendalikan komputer menggunakan kekuatan pikiran mereka.

Perusahaan Elon Musk, Neuralink, tampaknya akan memulai uji coba manusia pertama dari teknologi otak-komputer revolusionernya, yang ditanamkan ke dalam tengkorak dan memungkinkan orang menggunakan teknologi hanya dengan otak mereka.

Neuralink telah memposting daftar pekerjaan untuk 'Direktur Uji Klinis' di situs webnya, yang menunjukkan bahwa perusahaan berencana untuk membawa perkembangan tersebut ke tingkat berikutnya setelah uji coba yang berhasil pada babi dan monyet.

Dalam satu contoh, monyet atau kera berusia sembilan tahun dapat bermain video game menggunakan pikirannya. Ini tentu sangat mengesankan.

Musk mengkonfirmasi bulan lalu bahwa uji coba manusia purba akan berlangsung pada tahun 2022, dimulai dengan pasien lumpuh yang akan menggunakan antarmuka untuk mengendalikan komputer dengan pikiran mereka.

Ini semua adalah bagian dari rencana untuk menggunakan Neuralink untuk mengobati orang dengan gangguan dan penyakit otak. Musk mengatakan bahwa itu akan "menyelesaikan masalah otak dan tulang belakang yang penting dengan perangkat yang ditanamkan dengan mulus."

"Anda bisa mengatasi kebutaan, Anda bisa mengatasi kelumpuhan, Anda bisa mengatasi pendengaran," katanya pada tahun 2020, seperti dikutip DailyStar.

"Di masa depan, Anda akan dapat menyimpan dan memutar ulang kenangan. Ini semakin terdengar seperti episode Black Mirror ... Pada akhirnya Anda dapat mengunduhnya ke dalam tubuh baru atau tubuh robot," ucap Musk Kala itu.

Perlu disebutkan bahwa ini kemungkinan akan menjadi uji klinis resmi pertama, tetapi mungkin bukan pertama kalinya Neuralink digunakan oleh manusia.

Tahun lalu, Grimes mengungkapkan bahwa dia berencana untuk mendapatkan salah satu implan otak bersama dengan rapper Lil Uzi Vert untuk memperoleh "pengetahuan para Dewa".

Tidak jelas apakah dia masih siap untuk itu setelah putus dari Elon Musk, tetapi itu bisa membuatnya membuat musik yang lebih aneh dari sebelumnya.