JAKARTA - Pendiri Neuralink, perusahaan neuroteknologi, Elon Musk mengatakan pada Selasa, 19 September bahwa perusahaannya telah mengantongi izin dari dewan penilaian independen untuk melakukan perekrutan uji manusia pertama untuk melakukan implan otak.
Masyarakat yang diizinkan mengikuti perekrutan ini adalah pasien-pasien yang mengalami kelumpuhan. Mereka yang menderita kelumpuhan karena cedera sumsum tulang belakang serviks kemungkinan besar akan memenuhi syarat penelitian.
Dikutip dari Reuters, Musk tidak memberikan informasi mengenai jumlah peserta yang diterima untuk penelitian ini. Informasi yang didapatkan hanyalah ujia coba yang memakan waktu cukup lama, yakni hingga enam tahun.
Setelah mendapatkan peserta untuk penelitian, Neuralink akan menggunakan robot untuk memasang implant interface otak-komputer (BCI) di bagian otak yang berfungsi untuk mengontrol keinginan bergerak.
BACA JUGA:
Neuralink menyatakan bahwa tujuan awal dari uji coba ini adalah membuat peserta penelitian mampu mengontrol kursor komputer atau keyboard menggunakan pikiran mereka.
Elon Musk sendiri memiliki ambisi yang besar dengan mendirikan Neuralink. Ia pun mengatakan bahwa Neuralink akan memfasilitasi pemasangan perangkat chip secara cepat dalam mengobati pasien dengan kondisi obesitas, autisme, depresi, dan skizofrenia.
Meski nantinya perangkat yang digunakan oleh Neuralink, yaitu BCI, terbukti aman, perusahaan akan memakan waktu yang cukup lama dalam menerima izin penggunaan komersial.