Bagikan:

JAKARTA - Huawei, perusahaan teknologi asal China, dikabarkan berencana untuk meluncurkan ponsel 5G kelas menengah pada Oktober tahun ini. Itu merupakan tanda bahwa perusahaan tersebut telah berhasil mengatasi sanksi dari Amerika Serikat yang diberlakukan sejak tahun 2019.

Sanksi yang diberlakukan oleh Amerika Serikat telah membatasi akses Huawei ke alat pembuatan chip yang sangat penting untuk memproduksi model ponsel paling canggih. Sebagai hasilnya, perusahaan hanya bisa meluncurkan beberapa batch terbatas model 5G dengan menggunakan stok chip yang sudah ada.

Menurut laporan dari China's IT Times yang mengutip sumber-sumber rantai pasokan industri, Huawei berencana meluncurkan versi 5G dari ponsel kelas menengah Nova pada sekitar bulan Oktober atau November.

Hingga saat ini, Huawei belum memberikan tanggapan resmi terkait laporan tersebut. Laporan ini muncul dari China's IT Times yang dimiliki oleh Shanghai arm of state-owned China Telecom.

Bulan lalu, Huawei secara diam-diam meluncurkan ponsel Mate 60 Pro tanpa banyak iklan atau pemberitahuan sebelumnya.

Menurut perusahaan riset, ponsel tersebut menggunakan prosesor dengan fabrikasi 7 nanometer buatan dalam negeri dan mendukung jaringan 5G, yang akan menjadi terobosan dalam upaya China membangun ekosistem chip domestiknya.

Model Nova terakhir dari Huawei hanya mendukung jaringan 4G dan dijual sekitar 2.400 yuan (Rp5 juta) di pasar domestik, sementara Mate 60 Pro yang baru dirilis dalam jumlah terbatas dijual seharga 6.999 yuan (Rp14,7 juta).

Diperkirakan bahwa Huawei akan memberikan detail lebih lanjut mengenai Mate 60 Pro dalam acara peluncuran produk minggu depan.