Setelah Dua Tahun Disembunyikan, Meta Akhirnya Izinkan Horizon Worlds Tersedia untuk Publik

JAKARTA - Aplikasi metaverse virtual reality (VR), Horizon Worlds milik Meta yang sebelumnya masih versi beta pribadi akhirnya terbuka untuk publik setelah dua tahun diluncurkan oleh perusahaan yang berbasis di AS itu.

Dengan tersedianya versi beta publik Horizon Worlds ke publik, Meta ingin membangun aplikasi sosial baru yang menjembatani VR, AR, komputer, dan telepon. Untuk saat ini, Horizon Worlds adalah pengalaman VR-centric gratis yang memerlukan headset Quest 2 untuk digunakan.

Sama seperti ruang kantor virtual yang berfokus pada tempat kerja, Horizon Workrooms menggunakan avatar VR mirip kartun Meta untuk berinteraksi. Sayangnya, peluncuran perangkat lunak akses publiknya terbatas pada wilayah Amerika Serikat (AS) dan Kanada saja. Belum diketahui pasti apakah ini akan diluncurkan secara global.

Horizon Worlds merupakan akses ke dunia digital bersama, dan ini adalah pengembangan besar-besaran untuk platform perusahaan. CEO Meta Mark Zuckerberg bulan Oktober lalu mengatakan akan membawa AR dan VR ke publik, dan kini itu terjadi. Dia juga menekankan bahwa Horizon, baginya, adalah inti dari strategi metaverse saat ini.

>

Namun demikian, ini adalah perubahan signifikan untuk cara orang menggunakan internet mulai sekarang, terutama karena memunculkan profil baru bagi orang-orang untuk tinggal, berinteraksi, dan bermain.

Upaya perusahaan telah sedikit lebih maju menjadi tujuannya, dan membawa tempat yang unik bagi orang untuk berkembang. Tetapi, Meta harus membuktikan bagaimana ruang publik baru ini akan dikelola dengan lebih baik daripada aplikasi VR sosial lainnya, atau Facebook itu sendiri.

Selain harus menggunakan perangkat Quest 2 untuk mengakses Horizon Worlds, pengguna juga harus berusia 18 tahun ke atas. Metaverse dari Meta gratis untuk diakses dan tidak memerlukan pembayaran dari para penggunanya.

Metaverse tahun ini menjadi ajang perlombaan bagi perusahaan teknologi. Tak hanya Meta, Epic Games juga turut menghadirkan metaverse, Niantic dengan Fold AR, dan perusahaan lainnya.