Ask The Doctor, Startup Kesehatan Asal Kanada Jadikan Shiba Inu (SHIB) Sebagai Opsi Pembayaran
JAKARTA – Pemilik kripto Shiba Inu (SHIB) bisa gunakan token SHIB sebagai opsi pembayaran untuk konsultasi layanan kesehatan asal Kanada, Ask The Doctor. Pekan lalu Ask The Doctor telah mengumumkan penambahan Shiba Inu senilai 1,5 juta dolar AS (setara Rp21,6 miliar) dalam neracanya.
Kabarnya startup layanan kesehatan tersebut membeli sekitar 31 miliar token SHIB melalui bursa kripto Kraken. Ini merupakan persiapan Ask The Doctor untuk menerima pembayaran dengan token SHIB.
Sebelumnya, Ask The Doctor sudah menerima pembayaran dengan Bitcoin (BTC) pada tahun 2016 lalu. Keputusan tersebut menjadikan perusahaan layanan kesehatan asal Kanada pertama yang mengadopsi BTC.
Startup kesehatan tersebut menerima usulan dari para pengguna kripto terutama dari komunitas SHIBARMY untuk menerima pembayaran token. Perusahaan membuka voting melalui akun Twitter resmiya untuk memilih koin mana yang harus ditambahkan sebagai opsi pembayaran antara DOGE dan SHIB.
Dari hasil voting tersebut, hampir 90 persen dari 10.156 responden memilih SHIB ketimbang DOGE. Meski demikian, perusahaan menjelaskan bahwa hasil tersebut tidak menutup pembayaran dengan Dogecoin. Ask The Doctor yang merupakan startup kesehatan yang kerap mendukung mata uang kripto.
Baca juga:
Melansir NDTV, pada bulan lalu Ask The Doctor dilaporkan menerima Dogecoin untuk layanan kesehatan dengan mitranya. Sang pendiri Prakash Chand mengungkapkan keyakinannya pada utilitas dan skalabilitas DOGE.
“Saya yakin Doge akan memiliki utilitas tertinggi sebagai mata uang global karena kecepatannya untuk menyelesaikan transaksi dan biaya rendah per transaksi,” ujar Chand.
“Kemungkinan kapitalisasi pasar yang lebih besar daripada Bitcoin seiring pertumbuhan komunitas,” tambahnya.
Sebagai informasi, Ask The Doctor merupakan startup layanan kesehatan online yang berbasis di Toronto. Perusahaan yang didirikan pada tahun 2010 itu memungkinkan klien untuk berkomunikasi dengan spesialis medis lewat pesan teks dan streaming video. Beberapa pendiri startup adalah Israel Idonjije dan Dikembe Mutombo, keduanya merupakan mantan pemain basket profesional NBA.