Masyarakat Indonesia Lebih Gemar Download dengan Jaringan 4G Ketimbang WiFi
Jaringan 4G menawarkan kecepatan unduh yang jauh lebih baik daripada WiFi . (foto: dok. unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Biasanya pengguna internet lebih mengandalkan jaringan WiFi ketimbang data seluler. Tetapi analisis terbaru dari Opensignal menunjukkan bahwa 4G sering menawarkan pengalaman yang lebih baik.

Mungkin laporan ini cukup mengejutkan, jaringan 4G menawarkan kecepatan unduh yang jauh lebih baik daripada WiFi untuk pengguna seluler di seluruh Indonesia.

Di mana data menunjukkan kecepatan pengunduhan yang dialami oleh pengguna ponsel cerdas di 4G rata-rata 15,1 Mbps atau sekitar 25 persen lebih cepat daripada jaringan WiFi pribadi, maupun WiFi publik, dan lebih cepat dari dua kali perangkat Mifi.

"Pengguna kami di WiFi publik dan WiFi pribadi melihat pengalaman serupa dengan kecepatan yang terikat secara statistik, tepat di atas 12 Mbps. Di sisi lain, pengalaman pengguna pada perangkat Mifi dan 3G rata-rata 6,8 Mbps dan 4,9 Mbps. Kecepatan yang lebih lambat terlihat menggunakan 3G menyoroti pentingnya terus memperluas ketersediaan 4G di seluruh Indonesia," ungkap Analis Opensignal Hardik Khatri dalam penelitiannya yang berjudul "Indonesian Users Enjoy Faster Download Speeds with 4G than on WiFi."   

Khatri mengatakan pada Januari 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia melampaui 200 juta. Sebagai pasar mobile-first, 195,3 juta (atau 96,4 persen) dari pengguna ini mengakses internet melalui ponsel, baik di jaringan seluler atau WiFi.

Khatri juga membandingkan kecepatan unduh pengguna di jaringan seluler dan WiFi di 12 wilayah utama Indonesia. Dia menemukan bahwa pengguna menikmati kecepatan unduh yang lebih cepat di jaringan 4G daripada di WiFi di setiap wilayah, tetapi dengan perbedaan yang berbeda-beda.

"Pengguna kami di Western New Guinea mengamati perbedaan yang paling mencolok. Mereka mengalami kecepatan unduh 58 persen lebih cepat di 4G daripada di WiFi, diikuti oleh rekan-rekan mereka di Kalimantan (53 persen) dan Jawa Timur (51 persen). Pengguna kami di enam wilayah lainnya melihat perbedaan pengalaman yang lebih besar antara 4G dan WiFi dibandingkan dengan yang terlihat secara nasional, seperti Sulawesi (39 persen), Pulau Sunda Kecil (34 persen), Yogyakarta (32 persen), Jawa Tengah (32 persen), Maluku (29 persen) dan Sumatera (28 persen)," jelas Khatri.

Ditambahkan Khatri, pengguna di Kepulauan Sunda Kecil dan DKI Jakarta melihat kecepatan unduh rata-rata tercepat saat terhubung ke 4G dengan kecepatan di atas 18 Mbps. Namun, pengguna di DKI Jakarta mengamati perbedaan terkecil dalam pengalaman antara 4G dan WiFi (4 persen lebih cepat pada 4G), diikuti oleh Banten (6 persen) dan Jawa Barat (10 persen).

Sementara itu, kecepatan unduh yang dialami oleh pengguna di 3G lebih rendah daripada WiFi di 12 wilayah. Pengguna mengalami kecepatan unduh rata-rata berkisar antara 4,2 Mbps hingga 6,5 ​​Mbps.

Dalam analisis ini, Khatri turut menilai waktu yang dihabiskan untuk terhubung ke WiFi (Time on WiFi) dan layanan data seluler (3G dan 4G). Dia menemukan bahwa, secara nasional, pengguna menghabiskan 92 persen waktu mereka terhubung ke layanan data 4G (Ketersediaan 4G) dan 96,3 persen waktu terhubung ke layanan data seluler 3G atau 4G (yaitu Ketersediaan 3G/4G).

"Pengguna kami terhubung ke WiFi hanya sekitar sepertiga dari waktu (33,6 persen). Akibatnya, pengguna Indonesia menghabiskan 2,9 kali lebih banyak waktu terhubung ke jaringan seluler 3G dan 4G daripada WiFi. Dari 12 wilayah, Time on WiFi tertinggi hanya berada di Jawa Timur (41,8 persen), dan terendah di Sumatera (26,4 persen)," tutur Khatri.