Bagikan:

JAKARTA - Belakangan pabrikan smartphone banyak yang memilih untuk memproduksi chipset mereka sendiri. Namun ternyata, langkah ini bisa berdampak baik dan buruk bagi setiap produsen.

Oppo misalnya yang belum lama ini menyatakan akan segera membuat System on Chip (SoC) besutannya sendiri. Perusahaan bertujuan agar tidak bergantung pada pembuat chip seperti Qualcomm dan MediaTek. Rencananya, SoC anyar itu akan disematkan pada ponsel seri flagship perusahaan di 2023 atau 2024.

Seorang analis utama di Isaiah Research, Erick Tseng mengungkapkan perlombaan pabrikan smartphone untuk menggunakan prosesor mereka sendiri memiliki risiko tertentu. Kemungkinan, chip tersebut tidak akan memiliki kinerja seandal penawaran standar dari pemasok yang sudah lama berkecimpung di industri terkait.

"Itulah mengapa kami tidak melihat banyak pemain berani menggunakan prosesor seluler mereka sendiri, dan mengapa kebanyakan dari mereka mulai mengembangkan chip pemrosesan sinyal gambar terlebih dahulu," ungkap Tseng, sebagaimana dikutip dari Nikkei Asia, Sabtu, 23 Oktober.

Meski demikian, bagi sebagian besar pembuat smartphone, memiliki prosesor ponsel mereka sendiri membawa dua manfaat. Analis dari Counterpoint Brady Wang menyebutkan dua manfaat utama membuat chip sendiri yakni diferensiasi dan dapat kontrol rantai pasokan yang lebih baik.

"Jika semua orang menggunakan chipset Qualcomm untuk ponsel andalan, maka sangat sulit untuk mengklaim bahwa Anda memiliki kinerja dan produk yang unik. Sementara itu, Anda harus bersaing untuk alokasi chip dan sumber daya dengan pesaing Anda selama masa kekurangan, dan tidak memiliki visibilitas langsung dari rantai pasokan chip Anda," ujar Wang.

Wang menambahkan, dia juga melihat beberapa upaya pembuatan chip internal telah membuahkan hasil, seperti misalnya Apple, Huawei dan Samsung.

Namun, itu tidak selalu berjalan mulis, tetap ada hambatan dan perlu adanya upaya berkelanjutan dari tim produsen smartphone yang membuat chipset sendiri, "Kami masih belum melihat kasus yang sangat sukses mengikuti Apple, Huawei dan Samsung," kata Wang.

Terakhir, Wang berharap pabrikan ponsel yang membuat chip mereka sendiri dapat mengatasi masalah seperti halnya integrasi sistem yang rumit, dan biaya yang juga meningkat seiring kemajuan teknologi pembuatan chip.