Bagikan:

JAKARTA – Harga Ripple (XRP) masih tertinggal oleh mata uang kripto terbesar pertama dan kedua berdasarkan kapitalisasi pasarnya, Bitcoin dan Ethereum. Kendati Ripple masih berhadapan dengan Komisi Bursa dan Sekuritas AS (SEC), tampaknya hal tersebut tidak menghalangi kenaikan harga XRP sendiri.

Saat ini XRP berada di urutan keenam berdasarkan kapitalisasi pasarnya, di bawah BTC, ETH, BNB, ADA, dan USDT. Data dari CoinMarketCap melaporkan bahwa kapitalisasi pasar XRP berjumlah Rp757 triliun pada pukul 19:03 WIB. Saat penulisan berita ini, XRP diperdagangkan di harga Rp16.112.

InvestingCube melaporkan pada hari Kamis 14 Oktober 2021, Ripple Labs mengumumkan pihaknya bekerjasama dengan Digital Pound Foundation (DPF). Kolaborasi ini ditujukan untuk peluncuran pound digital di Inggris. Kemitraan antara Ripple dan DPF dinilai bakal memicu naiknya harga XRP.

Selain itu, Ripple bekerja sama dengan bank sentral Bhutan dalam upaya perilisan uang digital bank sentral (CBDC). Tidak berhenti sampai di situ, pengembang XRP tersebut juga menjalin kemitraan dengan perusahaan Tranglo dan Banco Santander. Para pengamat mencatat kemitraan Ripple akan lebih banyak lagi jika tidak terkendala masalah SEC.

Seolah tidak mau ketinggalan dengan kripto lainnya, Ripple juga mulai masuk ke semesta non-fungible token (NFT). Pengembang telah menggelontorkan dana sebesar 250 juta dolar AS (setara Rp3,5 triliun) untuk upaya tersebut. Dana sejumlah tersebut ditujukan untuk para seniman, band, agensi, dan pasar yang mengajukan permohonan pendanaan selama mereka menggunakan teknologi XRP Ledger, sebagaimana dilansir dari InvestingCube.

Dalam satu beberapa hari terakhir harga kripto XRP bergerak dalam kisaran sempit. XRP diperdagangkan antara harga Rp15.000 hingga Rp16.000-an. Analis keuangan dan trader Crispus Nyaga menyebutkan bahwa harga tersebut berada dalam rata-rata pergerakan jangka pendekdan jangka panjang sementara Average True Range (ATR) telah mengalami penuruna secara substansial. ATR merupakan salah satu ukuran volatilitas paling terkenal.

Di saat seperti itu, pergerakan pola XRP telah membentuk pola kepala dan bahu terbalik (inverse head and shoulders). Ini kerap ditandakan sebagai sinyal bullish. Berdasarkan pembacaan pola XRP tersebut, kemungkinan XRP tengah bersiap melakukan rebound besar dalam beberapa hari ini. Namun prediksi ini bisa batal jika harga XRP bergerak di bawah support utamanya yang berada di level 0.8710 dolar AS.

Coingecko melaporkan harga tertinggi sepanjang masa (ATH) Ripple berada di harga Rp45.650 pada tanggal 7 Januari 2018 lalu. XRP mengalami penurunan sebesar 64,7 persen dari ATH yang ditorehkan saat itu. Sementara dalam 24 jam terakhir, harga kripto XRP mengalami kenaikan sebesar 1,7 persen dan kenaikan 6 persen dalam satu pekan.