Bagikan:

JAKARTA -Gedung Putih sedang mempertimbangkan pengawasan luas terhadap pasar mata uang kripto untuk memerangi meningkatnya ancaman ransomware dan kejahatan dunia maya lainnya. Hal ini ditegaskan oleh seorang juru bicara pada Jumat, 8 Oktober.

"NSC dan NEC sedang berkoordinasi lintas lembaga untuk melihat cara kami agar dapat memastikan bahwa cryptocurrency dan aset digital lainnya tidak digunakan untuk menopang aktor jahat, termasuk penjahat ransomware," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, seperti dikutip Reuters.

Pengawasan dapat mencakup perintah eksekutif, Bloomberg News melaporkan pada hari Kamis. Juru bicara itu tidak mengomentari apakah perintah eksekutif akan menjadi bagian dari pengawasan tersebut.

Perangkat lunak tebusan bekerja dengan mengenkripsi data korban. Biasanya peretas akan menawarkan kunci kepada korban dengan imbalan pembayaran cryptocurrency yang dapat mencapai ratusan ribu atau bahkan jutaan dolar.

Awal bulan ini, Presiden AS, Joe Biden, mengatakan penasihat keamanan nasional AS akan mengumpulkan pejabat dari 30 negara pada bulan ini dengan rencana untuk memerangi meningkatnya ancaman ransomware dan kejahatan dunia maya lainnya.

Sesi online yang diselenggarakan oleh Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih juga akan ditujukan untuk "meningkatkan kolaborasi penegakan hukum" pada isu-isu seperti "penggunaan cryptocurrency secara ilegal," kata Biden, dikutip oleh Reuters.