JAKARTA - Polisi dan departemen keadilan dari seluruh dunia telah menutup platform cryptocurrency yang dikenal sebagai ChipMixer, yang telah digunakan oleh para penjahat dunia maya, demikian diumumkan oleh agensi polisi Eropa, Europol, pada hari Rabu.
Europol mengatakan bahwa mereka telah mendukung otoritas Jerman, Amerika Serikat, Belgia, Polandia, dan Swiss dalam membongkar infrastruktur ChipMixer, yang juga mengakibatkan pengambilan aset senilai hingga 40 juta euro ($42,2 juta).
ChipMixer, sebuah perusahaan pencampur mata uang kripto tanpa lisensi yang didirikan pada pertengahan 2017, mengkhususkan diri dalam pencampuran atau pemotongan jejak terkait aset mata uang virtual.
Pencampuran mata uang kripto adalah proses penggabungan transaksi kripto dari beberapa pengguna yang berbeda menjadi satu, sehingga sulit dilacak asal-usul dan tujuan dari setiap transaksi tersebut. Ini dapat digunakan oleh orang-orang yang ingin menyembunyikan identitas atau kegiatan transaksinya, termasuk penjahat dunia maya yang ingin mencuci uang hasil kejahatannya.
ChipMixer menyediakan layanan pencampuran mata uang kripto secara otomatis dan anonim, dengan menggabungkan transaksi dari beberapa pengguna yang berbeda. Namun, pada Maret 2023, platform ini sudah ditutup oleh otoritas polisi dan keadilan dari beberapa negara karena digunakan oleh para penjahat dunia maya untuk melakukan pencucian uang hasil kejahatan.
BACA JUGA:
Selain itu alasan penutupan ChipMixer adalah karena platform ini telah digunakan secara luas oleh para penjahat dunia maya untuk mencuci uang hasil kejahatan. ChipMixer menyediakan layanan pencampuran mata uang kripto yang anonim dan otomatis, yang memungkinkan pengguna untuk menyembunyikan asal-usul atau tujuan transaksi mereka.
Namun, hal ini menimbulkan masalah serius bagi otoritas penegak hukum karena pencampuran mata uang kripto dapat digunakan untuk menyembunyikan aktivitas kejahatan, seperti perdagangan narkoba, perdagangan senjata, serangan ransomware, dan penipuan kartu pembayaran.